Menurut dia, Gerindra dan PDIP sebagai partai yang menaungi Edhy dan Juliari, merupakan partai terbesar pertama dan kedua yang kemungkinan akan bersama-sama pada Pilpres 2024.
Bukan hanya itu, mementum Pilkada Serentak sebelum penangkapan keduanya juga menjadi konteks politik yang pantas diperhitungkan.
"Ketika dua partai ini berkoalisi, maka siapa pun akan sulit bersaing. Sehingga dicari cara bagaimana menggembosi kekuatan ini. Dan ada celah yang bisa dipakai, meski kita akui juga bahwa ada persoalan hukumnya," jelas Syaifuddin.
Menurut dia, setelah Edhy dan Juliari terjerat kasus, hasil survei partai politik belum lama ini menyebut PDIP dan Gerindra mengalami penurunan dukungan.
Bukan hanya itu, pada Pilkada Serentak 2020, banyak calon yang diusung PDIP dan Gerindra tumbang. "Efek dominonya banyak secara politik,” tandas Syaifuddin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti