Hal itu ia utarakan mengingat dan melihat kebiasaan orang Indonesia suka menonton dan pada akhirnya meniru apa yang disaksikan di televisi. Jika positif yakni menerapkan protokol kesehatan akan berdampak baik begitu pun sebaliknya.
Bahkan, kata dia, stasiun televisi yang menerapkan rekayasa teknologi saja bisa membuat masyarakat salah kaprah dalam menafsirkan. Rekayasa teknologi yang dimaksud ialah seolah-olah dalam suatu acara televisi terdapat penonton padahal tidak ada.
"Tidak semua masyarakat paham itu. Bahkan orang berpendidikan pun kadang bisa terkecoh dan beranggapan acara itu ada penonton padahal tidak ada," ujar dia.
Oleh sebab itu, peran media massa terutama televisi cukup besar dalam mempengaruhi masyarakat terutama menyebarluaskan perilaku protokol kesehatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: