Nggak Gentar Sedikitpun! Ini Penyebab Dosen USU Berani Ngatain SBY dan AHY Bodoh
Merespons hal tersebut, Demokrat menilai kata-kata yang ditulis Prof Yusuf Leonard Henuk merupakan sebuah penghinaan. Karena itu, Demokrat langsung membawa persoalan ini ke jalur hukum.
Kader Partai Demokrat Sumatera Utara, Subanto melaporkan Yusuf ke Polda Sumut. Laporan tersebut sudah diterima Polda Sumut dengan nomor STTLP/75/I/2021/SUMUT/SPKT.
"Saya laporkan akun Twitter dan Facebook atas nama Profesor Yusuf L Henuk karena menyebut SBY itu bodoh, AHY itu bodoh, terus semua kader dan militan SBY itu bodoh dan penjilat," kata Subanto.
Baca Juga: Makin Jadi, Guru Besar USU Tantang SBY Debat: Di Cikeas Saya Siap!
Adapun, Kepala Biro Perhubungan DPP Partai Demokrat, Abdullah Rasyid, menyayangkan sejumlah cuitan Yusuf yang terus menyerang SBY. Sebagai alumni USU, Rasyid malu melihat pola pikir Yusuf yang tidak punya kompetensi berbicara pembangunan, namun balik menyerang SBY.
Sebelumnya, kata-kata Yusuf itu dimuat di akun Twitternya, @ProfYLH, Sabtu (9/1/2021). Awalnya, si profesor mengomentari berita tentang SBY yang meminta Pemerintah harus berani menunda proyek strategis untuk memulihkan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
"Yth.@SBYudhoyono, tahu dirilah kau, sudah mantan jadi jangan sok mengajari Jokowi soal pembangunan proyek strategis nasional, karena kau memang gagal dan telah dijuluki: Bapak Mangkrak Indonesia, jadi tak pantas kau ajari Jokowi 'ikan berenang', karena pasti malu kalipun kau, paham!" tulis Yusuf.
Baca Juga: Balik Serang Teddy Gusnaidi, Politikus Demokrat Sesumbar Keberhasilan SBY
Yusuf juga mengunggah cuitan yang menyebut AHY bodoh terkait jatuhnya sebuah pesawat. Dia meminta, AHY belajar mengenai sejarah jatuhnya pesawat.
"Yth Ketua Umum @PDemokrat, @AgusYudhoyono, @ProfYLH terpaksa harus buktikan memang kau bodoh sekali, karena sepanjang sejarah jatuhnya pesawat di Indonesia, tak pernah ada Government Error penyebabnya, tapi 7 FAKTOR. Maaf kau bodoh turunan, belajar lagi AHY," tulisnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil