Miliarder Ini Menyesal Dukung Trump dan Merasa Dikhianati, Selanjutnya Bakal Lakukan...
Miliarder dan salah satu pendiri Home Depot, Ken Langone, mengatakan dia merasa dikhianati oleh Partai Republik yang berusaha untuk membatalkan pemilihan bahkan setelah massa pendukung Donald Trump menyerbu Capitol.
Dilansir dari CNN Business di Jakarta, Kamis (14/1/21) Langone memilih Trump pada 2016 dan memberi pujian karena meningkatkan ekonomi, namun ia mengatakan presiden telah menghabiskan segalanya ketika mencoba membatalkan hasil pemilu 2020.
"Biden adalah presidennya," kata Langone di "Squawk Box" CNBC.
Baca Juga: Tak Hanya Mark Cuban, Miliarder Investor Ini Juga Ogah Beli Bitcoin
"Rabu lalu adalah aib dan seharusnya tidak pernah terjadi di negara ini dan jika itu tidak menghancurkan hati setiap orang Amerika, ada sesuatu yang salah. Itu menghancurkan hati saya, pasti. Saya tidak mendaftar untuk itu." kata Langone, mengacu pada pengepungan Capitol.
Miliarder itu mengatakan dia akan fokus mendukung Biden dengan cara apa pun yang dia bisa.
"Saya akan melakukan semua yang saya bisa dari Hari Pertama untuk memastikan saya melakukan bagian saya untuk menjadikan Joe Biden presiden paling sukses dalam sejarah negara. Jika dia presiden yang hebat dan sukses, kita semua menang." katanya.
Langone mengatakan AS tengah menghadapi masalah besar seperti pandemi, utang yang menumpuk, infrastruktur yang runtuh dan sistem sekolah umum yang kekurangan dana. Dalam wawancara CNN tak lama sebelum pemilu 2016, Langone mengatakan bahwa mendukung pencalonan Trump bukan tentang Trump.
"Ini adalah orang Amerika yang menggunakan Trump sebagai tanda untuk mengekspresikan kemarahan dan rasa jijik mereka terhadap sistem," katanya.
Rasa frustrasi pengusaha itu menggarisbawahi pesan yang lebih luas bahwa banyak perusahaan Amerika yang putus dengan Trump. Pada awal Januari, lebih dari 170 pemimpin bisnis menandatangani surat yang mendesak Kongres untuk menerima kemenangan Biden.
Beberapa perusahaan terbesar Amerika menangguhkan sumbangan kepada anggota Kongres Partai Republik lantaran keberatan dengan suara Electoral College. Dari bisnis lain juga berhenti memberikan semua sumbangan politik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: