Salah satu pendiri Signal, Brian Acton, mulai sering muncul karena naiknya popularitas Signal di tengah kontroversi kebijakan baru WhatsApp. Acton sendiri dulunya adalah pendiri WhatsApp bersama Jan Koum. Namun, kebijakan baru WhatsApp ini justru membuatnya bingung.
"Setelah membaca kebijakan privasi (WhatsApp), saya menganggapnya sangat membingungkan dan sulit diikuti. Dengan update ini, ada premis data Anda dibagikan kembali ke Facebook sehingga mereka bisa meningkatkan kapabilitas untuk mengincar konsumen," kata Acton dikutip dari Business Standard di Jakarta, Jumat (15/1/21).
Baca Juga: Apa Itu Signal App?
Selain itu, ia membahas bahwa download Signal telah mencapai rekor. Signal sendiri mengklaim bahwa mereka akan menjaga dan memprioritaskan keamanan serta privasi pengguna.
"Sebagai kebijakan perusahaan, kami tak membuka angka download. Tapi, kami melihat rekor angka pertumbuhan minggu ke belakang. Signal memuncaki ranking di App Store di lebih dari 70 negara dan di Play Store di lebih dari 35 negara," klaim Brian.
"Kami tak ingin tahu apapun. Tidak pada siapa Anda bicara, berapa banyak pesan yang Anda kirim, bahkan seperti apa foto profil Anda. Data Anda adalah untuk Anda sendiri," tegasnya menambahkan.
Sepertinya pihak WhatsApp kurang antisipasi bahwa kebijakan privasi terbaru mereka malah menuai kontroversi. Pasalnya, bos WhatsApp sampai Instagram di bawah naungan Facebook turut mmeberikan penjalasan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: