Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genjot Herd Immunity, Petugas Kebersihan India Disuntik Vaksin

Genjot Herd Immunity, Petugas Kebersihan India Disuntik Vaksin Kredit Foto: Antara/REUTERS/Francis Mascarenhas
Warta Ekonomi, New Delhi -

Manish Kumar, petugas kebersihan di All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), New Delhi menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 di India, Sabtu (16/1/2021).

Proses vaksinasi tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Kesehatan India, Harsh Vardhan.

Baca Juga: Luar Biasa! India Jadi Negara Pertama yang Luncurkan Kampanye Vaksinasi Covid-19 Terbesar di Dunia

Dengan 3.006 titik vaksinasi, kampanye vaksinasi Covid di India merupakan yang terbesar di dunia. Sebanyak 300.600 warga India ditargetkan kelar divaksin di hari pertama program vaksinasi ini.

Perdana Menteri India Narendra Modi tampak berlinang air mata, saat menyampaikan pidato virtualnya di hari pertama program vaksinasi Covid.

"Penyakit Covid memisahkan orang-orang dari keluarganya, menjauhkan seorang ibu dari anak-anaknya, bahkan membuat orang yang meninggal dunia tak bisa mendapat salam perpisahan dari keluarga," kata Modi.

Dalam pidato tersebut, Modi tak menjelaskan apakah ia akan disuntik atau tidak. Yang pasti, di India, politisi tak masuk dalam daftar pekerja yang berada di garda terdepan. Sehingga layak untuk mendapat prioritas vaksinasi.

India yang memiliki jumlah penduduk yang hampir 1,4 miliar merupakan negara terpadat di dunia setelah China. Namun, pemerintah India tidak akan mengikutsertakan seluruh warganya dalam program vaksinasi, untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity.

India yang mencatat jumlah kasus Covid tertinggi setelah AS dengan angka 10.542.841 dan 152.093 kasus kematian, berencana menyuntikkan vaksin Covid kepada 300 juta orang dengan dua dosis dalam periode 6-8 bulan.

Kelompok pertama penerima vaksin di India adalah 30 juta tenaga kesehatan dan pekerja garda terdepan lain seperti petugas kebersihan dan keamanan. Baru setelah itu, giliran 270 lansia berumur di atas 50 tahun atau kelompok yang rentan karena memiliki riwayat medis tertentu.

Dalam program vaksinasi ini, warga India tidak dapat memilih vaksin yang diinginkan. Apakah AstraZeneca keluaran Oxford University (Inggris) ataukah vaksin produksi dalam negeri Bharat Biotech, yang tingkat efikasinya masih belum diketahui. Kedua vaksin tersebut diproduksi di dalam negeri.

Untuk diketahui, pemerintah India telah membeli 11 juta dosis vaksin AstraZeneca COVISHIELD produksi Serum Institute of India, dan 5,5 juta vaksin COVAXIN.

BPOM India menyatakan COVISHIELD memiliki tingkat efektivitas 72 persen. Sementara hasil uji klinis tahap akhir COVAXIN, baru akan diketahui pada Maret mendatang. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: