WhatsApp menunda pembaruan yang bertujuan meningkatkan transaksi bisnis di platform-nya. Apa faktor pendorong langkah tersebut?
Mengutip Reuters, Senin (18/1/2021), lewat pembaruan itu, WhatsApp berhak membagikan sejumlah data ke Facebook--induk usahanya. Namun, hal itu memicu protes global dari para pengguna; bahkan sejumlah pihak memilih migrasi ke aplikasi perpesanan lain, seperti Signal dan Telegram.
Akhirnya, WhatsApp pun menunda peluncuran kebijakan baru hingga Mei 2021. "Pembaruan ini tak akan meningkatkan kamampuan kami berbagi data dengan Facebook," ujar perusahaan.
Baca Juga: Terseret 2 Kasus Hukum, Facebook Diminta Berikan ... Sebelum 10 Maret
Baca Juga: WhatsApp Apes, 2 Pesaingnya Malah Tuai Jutaan Pengguna Baru
WhatsApp juga mengklaim, pembaruan itu hanya fokus pada obrolan pengguna dengan akun bisnis dan tak memengaruhi percakapan pribadi yang terus terkunci enkripsi end-to-end.
Perusahaan juga berkata, "Meski tak semua orang berbelanja dengan akun bisnis di WhatsApp, kami pikir di masa depan orang-orang akan lebih sering melakukannya, sehingga penting bagi orang-orang untuk mengetahui layanan tersebut."
Di sisi lain, laporan yang sama menyebut WhatsApp sudah berbagi data pribadi tertentu--seperti nomor telepon dan alamat IP--dengan Facebook.
Sementara, perusahaan mengatakan, "Kami tak menyimpan catatan siapa yang mengirim pesan atau menelepon pengguna laiN? Kami juga tak dapat melihat lokasi yang Anda bagikan, juga tak membagi kontak Anda dengan Facebook."
Facebook meluncurkan fitur bisnis selama setahun terakhir guna meningkatkan pendapatan dari WhatsApp dan Instagram, sambil meniti infrastruktur e-commerce perusahaan.
Meski sudah mengakuisisi WhatsApp seharga 19 miliar dolar AS (sekitar Rp...) pada 2014, profit dari unit bisnis perpesanan Facebook itu masih lambat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: