Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Swedia Uji DLT untuk Pembuktian Mata Uang Digitalnya

Swedia Uji DLT untuk Pembuktian Mata Uang Digitalnya Kredit Foto: Flickr/Stefan Lins
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mata Uang Digital Bank Sentral, atau CBDC, adalah pembicaraan di kota bagi banyak orang di crypto dan perbankan pada tahun 2020, dengan calon e-krona Swedia salah satu pelopornya. Bank sentral Swedia, Sveriges Riksbank, sedang menguji teknologi buku besar terdistribusi, atau DLT, untuk bukti konsep CBDC, yang dikonfirmasi oleh deputi gubernur bank hari ini.

"Teknologi yang kami gunakan adalah DLT yang disebut Corda," kata Cecilia Skingsley, deputi gubernur bank sentral Swedia, pada hari Rabu selama panel konferensi CfC St. Moritz dikutip dari Cointelegraph, Kamis (21/1/2021).

Baca Juga: Perancis Gelontorkan Rp33 Miliar untuk Uji Coba Mata Uang Digital

"Alasan kami menggunakan Corda bukanlah karena kami selalu berpikir bahwa Corda adalah pilihan terbaik dan optimal untuk e-krona di masa depan, tetapi ketika kami melakukan proses pengadaan, proposal dari Accenture berdasarkan Corda yang kami temukan adalah yang sesuai kriteria kami yang terbaik," lanjutnya.

Riksbank bekerja sama dengan perusahaan konsultan blockchain Accenture pada akhir 2019 untuk upaya CBDC-nya. Bank telah melakukan sedikit lebih dari 12 bulan pengerjaan bukti konsep e-krona, catat Skingsley.

Bangsa ini telah mengerjakan CBDC selama bertahun-tahun. Tahun lalu menghasilkan sejumlah berita utama tentang pengembangan e-krona Swedia. Kembali pada bulan Desember 2020, para pemimpin negara mulai mengevaluasi konsekuensi seputar memperkenalkan CBDC.

Skingsley, bagaimanapun, mengklarifikasi bahwa negara tersebut belum mengonfirmasi keputusannya untuk mengeluarkan CBDC.

"Meskipun kami sedang menjajaki masalah ini, Riksbank belum memutuskan untuk menerbitkan e-krona. Kami masih dalam tahap saat kami menyelidiki opsi yang berbeda. Jadi Riksbank sedang membangun bukti konsep untuk e-krona, dan kami melakukan ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana e-krona dapat bekerja dalam kenyataan, dan trade-off apa yang ada dalam memilih antara properti atau fungsi yang berbeda," katanya.

Setahun terakhir melihat minat CBDC dari banyak negara ke dalam apa yang menyerupai perlombaan, dengan China mengambil langkah maju yang signifikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: