Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Potensi Bisnis Halal di Indonesia Cukup Besar, Namun Belum Optimal

Potensi Bisnis Halal di Indonesia Cukup Besar, Namun Belum Optimal Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkapkan bahwa potensi industri halal di Tanah Air sebenarnya sangat besar. Namun, masih belum bisa dimanfaatkan dengan optimal.

Hal itu dapat dilihat dari kenyataan bahwa Indonesia cenderung masih hanya menjadi pasar dari produk-produk halal tersebut. Bukannya menjadi produsen yang memproduksi dan menguasai pasar di industri halal dalam negeri.

Baca Juga: Erick Thohir Beberkan Anggaran Kementerian BUMN Turun Rp31,54 Triliun pada 2021

"Kita bisa berdayakan industri halal, di mana halal food sendiri peningkatannya luar biasa, dan kita masih jadi market, bukan produsen," kata Erick dalam telekonferensi di acara '7th Indonesia Islamic Economic Forum', Jumat (22/1/2021).

Erick menyayangkan hal tersebut. Apalagi, berbagai potensi yang ada di industri halal dalam negeri masih besar untuk bisa dikembangkan. Khususnya di segmen produk makanan-minuman halal yang saat ini sudah makin banyak inovasi dan tren baru yang bisa dimanfaatkan para pelaku industri halal di Tanah Air.

"Ada perubahan tersendiri (di pasar) makanan ini. Banyak tren makanan-makanan baru yang direction kepada kesehatan, dan ini harus diantisipasi," ujar Erick.

Selain di produk-produk industri halal, perkembangan dan potensi fashion Islami di Tanah air, dikatakan Erick, juga merupakan kesempatan besar yang harus dimanfaatkan. Karena itu para pelaku industri fashion di dalam negeri akan didorong untuk berinovasi.

Sebab, dengan adanya populasi muslim yang sangat besar di Tanah Air, otomatis juga akan ada market atau pasar yang besar. Yang bisa menyediakan potensi dan kesempatan emas untuk dimanfaatkan oleh para pelaku di industri fashion tersebut.

"Islamic fashion ini punya market besar, tapi bagaimana kita juga bisa buat trendsetter yang baru dengan negara tetangga dan dunia lain," kata Erick.

"Kemarin salah satunya print tradisional dipakai oleh satu orang designer top dunia yang Alhamdulillah, ini persepsi yang membantu bahwa karya seni kita juga layak menjadi karya seni global," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: