Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkat Hunian Rumah Sakit di Bogor Capai 80%, Walikota Bogor Bangun RS Lapangan

Tingkat Hunian Rumah Sakit di Bogor Capai 80%, Walikota Bogor Bangun RS Lapangan Tenaga kesehatan menggunakan alat pelindung diri saat menunggu pasien di ruang isolasi Rumah Sakit Dadi Keluarga, Kabupetan Ciamis, Jawa Barat, Selasa (14/7/2020). Kementerian Keuangan menyatakan penyerapan anggaran kesehatan dalam pemulihan pandemi COVID-19 meningkat dari 4,68 persen menjadi 5,12 persen atau sebesar Rp87,55 triliun. | Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengakui bahwa pihaknya telah menggelar simulasi kesiapan rumah sakit pada April 2020 untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat akhir tahun.

"Bulan April tahun lalu, kami membuat satu simulasi model. Kita prediksikan di akhir tahun 2020 ini posisinya akan terjadi lonjakan. Di titik itu, kita mungkin butuh penanganan lebih," kata Bima dalam gelar wicara BNPB bertajuk Update RS Darurat Wisma Atlet: Kesiapan Rumah Sakit Darurat Daerah, Senin (25/1/2021).

Baca Juga: PPKM Kota Bogor Diperpanjang Dua Pekan, Terungkap Alasannya

Pada November 2020, Bima mulai melihat tren kenaikan kasus Covid-19. Saat itu, menurut Bima, mulai ada keluhan masyarakat yang tidak mendapatkan tempat tidur di rumah sakit.

Bima menuturkan, tingkat hunian rumah sakit di Kota Bogor sudah mencapai 80 persen. Ia menilai, kondisi ini berbahaya lantaran sudah melampaui ambang batas yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 60 persen.

"Berbahaya juga kenapa? Karena kalau warga tidak kebagian tempat atau ruang isolasi, kemudian dipaksa atau terpaksa di rumah. Berpotensi meningkatkan kasus klaster keluarga karena mereka akan menyebarkan itu di keluarga," tuturnya.

Oleh karena itu, Walikota Bogor meminta kepada Dinas Kesehatan bersama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk mempercepat penambahan fasilitas ruang isolasi bagi pasien tanpa gejala (OTG) maupun bergejala ringan.

Bima mengatakan, kala itu ia langsung menghubungi Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo untuk meminta bantuan. "Direspons cepat, dalam waktu dua minggu kemudian, rumah sakit itu selesai dibangun di lokasi Wisma Atlet Kota Bogor. Jadi, hari ini kita sudah memiliki rumah sakit lapangan," kata Bima.

Rumah sakit lapangan ini diperuntukkan bagi pasien bergejala ringan dan dengan komorbid. Rumah sakit berkapasitas 7 bed IGD, 2 ICU, dan 64 unit bed itu berada di Komplek GOR Pajajaran, Kota Bogor.

"Saya cek sekarang tingkat keterisiannya ada 29. Ini masih kita jaga karena kalau misalnya full sampai 64, kita membutuhkan penambahan tenaga kesehatan. Saat ini jumlah nakesnya itu 225 orang," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: