Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada, Jerman Pertimbangkan Setop Semua Penerbangan Internasional

Waspada, Jerman Pertimbangkan Setop Semua Penerbangan Internasional Kredit Foto: Unsplash/Sangga Rima Roma Selia
Warta Ekonomi, Berlin -

Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer mengatakan pada Selasa (26/1/2021) bahwa pemerintah Jerman sedang mempertimbangkan larangan pada hampir semua perjalanan udara internasional dalam upaya menghentikan penyebaran mutasi virus corona baru yang lebih ganas.

"Bahaya yang ditimbulkan oleh banyak virus mutasi memaksa kami untuk mempertimbangkan tindakan drastis. Termasuk pemeriksaan perbatasan yang lebih ketat secara signifikan, terutama di perbatasan dengan area berisiko tinggi, tetapi juga mengurangi perjalanan udara ke Jerman hingga hampir nol, seperti yang dilakukan Israel saat ini," kata Horst Seehofer kepada tabloid Jerman, Bild.

Baca Juga: Untuk Beberapa Tahun ke Depan, Cara Hidup Manusia Mungkin Dipengaruhi Pandemi Covid-19

Surat kabar tersebut melaporkan bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel pada Minggu (24/1) meminta Menteri Dalam Negeri Seehofer untuk mencari cara bagaimana meredam penyebaran virus mutasi yang lebih menular.

DRV: Gantinya hentikan penerbangan, benahi program vaksinasi

Angela Merkel mengatakan kepada anggota parlemen pada Selasa (26/1/2021) bahwa dia tidak setuju larangan perjalanan secara total. Namun pada momen yang sama, Merkel juga menyerukan penghentian pariwisata karena pandemi terus menyebar.

Asosiasi Perjalanan Jerman DRV mengkritik langkah pengetatan yang telah menyebabkan "kerusakan parah" pada sektor pariwisata dan perjalanan bisnis.

"Pemerintah seharusnya tidak berkonsentrasi pada pengetatan lebih lanjut dari kebebasan bergerak kita yang sudah sangat dibatasi," kata DRV dalam sebuah pernyataan.

DRV mengatakan pemerintah juga sebaiknya berkonsentrasi pada masalah "defisit drastis" dalam program vaksinasi. DRV juga mengingatkan: "Selain itu, pemerintah federal harus merenungkan fakta bahwa kebebasan bergerak adalah hak dasar - bukan hak istimewa yang diberikan secara politik."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: