Mancing Ilegal, Vanuatu Tangkap Kapal-kapal Pencuri Ikan Milik China
"Mereka tampaknya tidak peduli dan itu tidak dapat diterima, mereka harusnya bertanggung jawab atas rakyat mereka, dan ini tampaknya pemerintah China mendorong untuk mengabaikan mereka, itu tidak bagus," katanya pada the Guardian.
Whipps Jr mengatakan Palau selalu menjaga perbatasan dan wilayah maritim mereka. "Negara lain yang tidak menghargai perbatasan negara lain tidak bisa diterima," kata Whipps.
"Pencurian dan menawarkan penyuapan, harus dihentikan, pencurian ikan harus dihentikan, sebagai negara kami harus bertanggung jawab pada rakyat kami dan memberitahu mereka tidak mengunjungi negara lain dan melakukan hal-hal ini," tambahnya.
Pemerintah China tidak memberikan komentar mengenai penyitaan dan penahanan di Palau dan Vanuatu. Bulan lalu juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying mengatakan 'China negara penangkap ikan yang bertanggung jawab'. Beijing tidak memberikan 'toleransi' pada pelanggaran hukum dan regulasi yang dilakukan kapal ikan mereka.
"Kami memiliki kerja sama internasional yang kuat dan membuat kesepakatan bagus yang menghasilkan kerja gabungan melawan illegal fishing dan mempromosikan penangkapan ikan berkelanjutan dengan negara-negara lain," katanya.
Tahun lalu Overseas Development Institute (ODI) melaporkan China negara dengan jumlah kapal ikan yang melakukan pelayaran jauh terbanyak di dunia.
Hampir 17 ribu kapal ikan China melakukan pelayaran jauh. ODI juga menemukan hampir 1.000 kapal Cina terdaftar di negara lain dan 183 diantaranya diduga terlibat dalam penangkapan ikan ilegal, tak dilaporkan dan tak sesuai regulasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto