Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KOL Stories x Cynthia Ganesha: Resep Sukses Ibu Si Menteri Keuangannya Keluarga

KOL Stories x Cynthia Ganesha: Resep Sukses Ibu Si Menteri Keuangannya Keluarga Cynthia Ganesha. | Kredit Foto: IG @cynthiaganesha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Melakoni peran sebagai ibu rumah tangga bukanlah perkara mudah, butuh kesabaran dan perjuangan yang luar biasa. Menjadi ibu rumah tangga bisa dibilang merupakan profesi penuh waktu. Jangan pernah memandang sebelah mata seorang ibu rumah tangga karena hanya berada di rumah saja.

Selain mengurus rumah, ibu menjadi guru pertama bagi anak-anaknya. Ibu juga selalu bisa mengurus segala keperluan anggota keluarga yang lain. Seorang ibu juga ibarat menteri keuangan dalam sebuah keluarga karena harus mengatur keuangan keluarga agar bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga setiap harinya.

Baca Juga: 5 Tips Hemat Uang Saat Belanja, Yuk Catat!

Menariknya, menjadi ibu rumah tangga itu bukan berarti seorang perempuan kehilangan kebebasannya dalam berkarier dan berkreasi karena kehabisan waktu untuk mengurus keperluan anak, suami, dan rumah. Apalagi, di era digital seperti saat ini. Jika dapat memanfaatkan waktu dengan baik, seorang ibu rumah tangga pun tetap bisa bekerja dan membangun karier.

Jadi, sangatlah keliru anggapan kalau setelah menjadi ibu rumah tangga seorang perempuan tak akan bisa meraih kesuksesan lagi karena banyak profesi yang bisa dilakukan oleh seorang wanita di sela-sela kesibukannya mengurus anak dan rumah tangga. Bahkan, ada yang bisa menghasilkan uang lebih banyak dibanding gaji sebagai pegawai formal.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Cynthia Ganesha. Ia merupakan sosok ibu rumah tangga masa kini. Karena, meski menjalani peran sebagai seorang istri yang mengurus 4 orang anak, ia masih bisa menjalankan berbagai macam profesi lain. Salah satunya menjadi seorang investor atau trader.

Untuk itu, Warta Ekonomi mengundang Cynthia Ganesha untuk berbincang bersama dalam acara KOL Stories dengan tema Resep Sukses Ibu Si Menteri Keuangannya Keluarga. KOL Stories akan membedah bagaimana Cynthia meracik strategi dalam menjalankan semua perannya sebagai ibu sekaligus menteri keuangan keluarga yang masih bisa berkarya.

Apa kabar, Mbak? Lagi ada kesibukan apa saat ini?

Sehari-hari saya menemani anak sekolah online, mengurusi pekerjaan rumah tangga seperti memasak, kemudian saya juga aktif memerhatikan perkembangan, dan sekarang saya juga telah kuliah online untuk mengisi waktu di rumah.

Sebagai istri sekaligus ibu dari 4 orang anak, bagaimana cara Mbak untuk bisa membagi waktu dengan kegiatan lain? Kemudian, bagaimana cara Mbak agar tetap enjoy menjalankan segala macam kegiatan tersebut?

Jadi saat anak-anak sedang sekolah online, saya sembari melakukan pekerjaan rumah lainnya seperti memasak. Kemudian saya juga memasang alarm 1 menit sebelum pasar modal dibuka. Saya kuliah online di sore hari setelah anak-anak selesai menjalani sekolah online.

Di awal pandemi, saya belum terbiasa dengan kebiasaan baru ini. Saat itu, saya berusaha beradaptasi agar bisa menjalani rutinitas baru. Akhirnya, saya dan Mas Giring memutuskan untuk bangun sebelum anak-anak bangun, kemudian melakukan yoga dan meditasi untuk mendapatkan ketenangan dan mood yang baik. Untuk para Ibu, coba untuk spare waktu di pagi hari untuk menyiapkan diri sebelum menjalani rutinitas di hari itu.

Ada yang menyebutkan jika seorang Ibu itu merupakan "menteri keuangannya" keluarga, menurut Mbak bagaimana? Kemudian, ada tidak resep yang bisa dibagikan ke para penonton agar bisa mengikuti jejak Mbak yang sukses menjadi "menteri keuangannya" keluarga?

Itu sepertinya julukan dari zaman dahulu ya karena istri dianggap bisa mengatur keuangan keluarga. Namun kenyataannya, tidak semua keluarga seperti itu. Saya bisa dibilang belum sukses dalam hal ini dan masih akan terus belajar sampai kapan pun. Akan tetapi, Mas Giring telah memercayai saya untuk mengatur keuangan, entah untuk membeli kebutuhan rumah tangga hingga menggaji ART.

Seperti yang diketahui, Mbak juga menjadi seorang trader. Awal mulanya bagaimana Mbak? Apakah sampai saat ini masih aktif trading? Produk investasi apa saja yang sudah dimiliki?

Awalnya jika saya mendapat penghasilan, saya akan memisahkan dana itu sebanyak 5 hingga 10 persen. Sebelumnya, saya berpikir untuk menggunakan uang sisa bulan itu. Namun, hal itu tidak akan terjadi karena sudah habis. Oleh karena itu, saya perlu menyisihkan penghasilan saya di awal bulan.

Pertama, pisahkan penghasilan sebanyak 5 persen dari tabungan yang digunakan untuk membayar keperluan apapun ke tabungan lainnya. Nanti jika dirasa sudah mencukupi, uang 5 persen yang sudah dikumpulkan itu bisa digunakan untuk membeli saham.

Saat pertama kali menabung saham, saya menggunakan Reksadana. Banyak bank yang bisa merekomendasikan tempat menabung saham yang tepat dan itu juga tergantung kriteria pribadi orang tersebut, apakah dia berani langsung mencoba saham berisiko besar, tetapi memiliki hasil yang besar, atau saham yang berisiko kecil, tetapi dengan hasil yang kecil terlebih dahulu.

Baca Juga: KOL Stories x Julian Sengklekman: Cari Cuan Lewat Passion, Bisa Banget!

Menurut saya sendiri, hal itu dilakukan secara step by step agar nantinya bisa menguasai. Saat ini, kita bisa membuka rekening saham di mana saja dan kapan saja melalui aplikasi saham sehingga tidak perlu repot bertemu secara langsung dan bisa langsung mengaksesnya.

Saya lebih senang investasi yang sifatnya long-term atau mempunyai jangka waktu yang panjang. Tahun 2017, saya investasi saham blue chip karena niat saya adalah untuk menabung saham jangka panjang agar bisa mendapat hasil yang sesuai. Jadi, saya membeli saham-saham blue chip karena memiliki fundamental yang baik dan aman untuk jangka waktu yang panjang.

Sekarang ini banyak influencer yang mulai membicarakan tentang produk investasi, khususnya saham. Menurut pandangan Mbak sendiri bagaimana? Kemudian, apakah ada saran bagi para investor pemula untuk menyikapi hal tersebut agar tidak terjebak?

Kembali lagi ke diri sendiri, apakah kita mengetahui saham tersebut milik perusahaan apa? Apakah kita memakai produk perusahaan tersebut? Jadi, beli saham yang kita ketahui dan saat kita cari di Google, saham tersebut memang masuk kategori blue chip.

Saya sendiri tidak akan ikut terpengaruh dan akan terus membeli saham yang sudah jelas asal usulnya. Karena dengan membeli saham blue chip, kita akan mendapatkan keuntungan yang besar di masa mendatang, dan itu bisa digunakan untuk apa aja, seperti tabungan di hari tua atau untuk menyekolahkan anak.

Kalau kita memiliki saham yang bagus, dapat dipastikan akan terus naik. Jadi, saat saham itu turun, kita tidak perlu takut. Saya sendiri tidak mungkin cut loss saham blue chip. Justru saat saham tersebut sedang turun, saya akan membelinya selama saham itu tepat dan aman.

Adakah pesan untuk teman-teman di luar sana, terutama ibu rumah tangga agar tetap bisa menjalankan semua perannya?

Untuk ibu rumah tangga, kita ini hebat bisa melakukan banyak peran seperti memasak dan mengurus anak dalam satu waktu. Jika kita niat belajar tentang bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga agar kita bisa punya uang lebih yang bisa kita investasikan. Apabila ingin memulai investasi, ada banyak sekali instrumen yang tersedia.

Namun, jika belum berani terjun ke dunia saham, mungkin bisa ikut Reksadana contohnya yang tergolong aman. Untuk itu, kita harus rajin membaca dari buku atau internet sehingga nanti kita bisa menemukan instrumen investasi yang tepat bagi diri kita sendiri. Mulailah untuk menabung saham, jangan menunda-nunda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: