Kementerian BUMN menetapkan 5 prioritas kementerian dalam mengembangkan BUMN ke depan. Salah satu prioritas kementerian ialah optimalisasi investasi baik dalam negeri maupun luar negeri, sehingga BUMN bisa menghasilkan imbal hasil atau return yang maksimal.
Deputi Bidang Sumber Daya Alam (SDM) Kementerian BUMN Alex Denni mengatakan, selama ini banyak BUMN yang berinvestasi jauh dari inti bisnisnya.
Baca Juga: Percepat Pemulihan Ekonomi, BUMN Harap BTN jadi Lokomotif
"Selama ini barangkali selama puluh-puluh tahun kita tidak concern dengan fokus investasi, karena itu banyak BUMN yang invest jauh dari core business. Bahkan kadang anak usaha lahir hanya karena opportunity sesaat," kata Alex dalam seminar virtual, Kamis (28/1/2021).
Alex menuturkan, ada BUMN manufaktur yang menerapkan IRP (Integrated Resource Planning/Analisis Kualitas Software). Kemudian, BUMN tersebut membentuk anak usaha yang berperan sebagai implementor IRP, dan seterusnya.
Alex juga menekankan pentingnya inovasi business model BUMN agar tetap relevan dengan zaman. Apalagi di zaman yang serba digital, BUMN Indonesia harus memiliki daya saing dalam bidang teknologi yang tinggi.
"Kita juga tahu Indonesia pasar digitalnya paling besar di Asia Tenggara dan kita tidak hanya ingin jadi pasar saja, tapi kita juga harus menjadi pemain yang signifikan, oleh karenanya techno leadership harus dibangun," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq