Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gegara Viral Video Ada Pesta Narkoba di Lapas Salemba, Ormas Turun Demo

Gegara Viral Video Ada Pesta Narkoba di Lapas Salemba, Ormas Turun Demo Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Puluhan orang yang tergabung dalam Barisan Organ Muda (BOM) menyoroti tayangan video pesta narkoba yang diduga melibatkan sekelompok narapidana di dalam lingkungan penjara Rumah Tahanan Salemba.

"Yang baru terjadi ini adalah viralnya video pesta sabu yang dilakukan narapidana di dalam rutan," kata Koordinator Aksi BOM, Ali Akbar, di Jakarta, Jumat.

Dalam tayangan video berdurasi 1 menit 19 detik yang beredar di sejumlah media massa sejak Kamis (28/1), tampak enam narapidana yang sedang berkerumun di dalam sel.

Ali Akbar menyebut bahwa sekelompok pria dalam rekaman video itu sedang berpesta narkoba diduga jenis sabu-sabu. Dugaan sabu-sabu tersebut, kata dia, sebab dikonsumsi dengan cara dibakar dalam botol dan penggunanya menggunakan sedotan panjang.

Kritik dari massa BOM disampaikan dalam bentuk unjuk rasa di depan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (kanwilkumham) DKI, Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat siang.

Ali mengatakan, aksi yang dilakukan pihaknya untuk meminta agar Kementerian Hukum dan HAM segera menindaklanjuti kejadian itu serta menjatuhkan saksi terhadap seluruh pihak yang terlibat. Dikatakan Ali, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly harus segera mengambil tindakan mengingat pelanggaran tata tertib narapidana kerap terjadi di dalam rutan tersebut.

"Selama ini sudah banyak aturan yang telah dilanggar sehingga lapas dan rutan menjadi sarang narkotika," ujarnya.

Gerakan pemuda ini juga menyoroti struktural Rutan Salemba yang dinilai lemah hingga memicu pelanggaran hukum di dalam penjara.

"Atas hal ini pastinya akan memunculkan sebuah kejahatan yang terstruktur," ujarnya.

Secara terpisah Kepala Rutan Salemba Yohanis Varianto mengatakan sudah mengetahui perihal tayangan video tersebut.

"Langsung kami cek dan mempelajari video yang beredar tersebut. Semua sudah bergerak atas hal itu," kata Yohanis kepada wartawan di Jakarta.

Yohanis menduga peristiwa yang terekam dalam video tersebut merupakan rekaman lama yang kembali beredar di tengah masyarakat.

"Ada kemungkinan kejadian itu sebelum saya menjabat sebagai Karutan. Karena setelah kami cek, sekarang sudah tidak ada lagi," kata pria yang menjabat sebagai Karutan Salemba sejak awal Januari 2021 itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: