Perguruan Tinggi Vokasi Pertanian di bawah naungan Kementerian Pertanian (Kementan) terus berbenah dalam menjawab tantangan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian yang andal, Kementan menggandeng PT Medion.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan, peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap pertanian harus dilakukan. "Salah satu langkah mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern adalah dengan membekali para generasi muda dengan kemapuan teknis dan manajerial bidang pertanian," katanya.
Baca Juga: Buka Peluang dengan DUDI, Kementan Lakukan MoU dengan PT Kawan Lama Sejahtera
Menanggapi arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengajak seluruh Mahasiswa Perguruan Tinggi Vokasi Pertanian, baik Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) maupun Politeknik Enjenering Pertanian Indonesia (PEPI) untuk menjadi penerus tonggak pembangunan pertanian Indonesia.
"Kaum milenial umumnya cerdas, semangat, inovatif, pantang menyerah sampai dengan sukses. Untuk mencapai itu semua, pendidikan vokasi perlu terhubung dengan industri-industri," tutur Dedi.
Tujuannya, agar lulusan mampu menjawab kebutuhan industri dan siap menjadi bagian dari industri pertanian. Salah satu unit pelaksana teknik pendidikan vokasi Kementan adalah Polbangtan Manokwari. Dalam meningkatkan kualitas serta mutu pendidikannya, Polbangtan Manokwari melakukan kerja sama dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dalam mencetak petani milenial yang cerdas, semangat, inovatif, serta pantang menyerah.
Polbangtan Manokwari menggandeng Industri Farmasi Hewan asli Indonesia yang telah mendunia, PT Medion, untuk memperkaya khasanah pengetahuan dan pendidikan mahasiswa melalui kuliah umum secara daring, pada Kamis (28/1).
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta, mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi insan pertanian di dunia industri pertanian. "Khusunya pengetahuan bidang kesehatan ternak, terutama untuk mahasiswa Polbangtan di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.
Purwanta berharap akan terjalin kerja sama kembali, baik untuk pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) mahasiswa maupun untuk peningkatan kapasitas pendidik maupun tenaga kependidikan Polbangtan khususnya Polbangtan Manokwari. Selain itu, dengan adanya kegiatan kuliah umum ini, Dunia Industri juga mendapat gambaran kesiapan mahasiswa untuk menjadi bagian di dalamnya. Mulai tahun 2019, lulusan Polbangtan sudah terserap menjadi bagian dari PT Medion.
"Adanya kedekatan antara PT Medion dengan Mahasiswa Polbangtan membuat para mahasiswa melek akan keadaan yang ada di lapangan. Lewat kuliah umum, mahasiswa sudah mendapat bekal terkait penyakit-penyakit viral unggas," katanya.
Kuliah umum yang disampaikan oleh Regional Manager PT Medion, Dede Heri, dengan mengangkat tema Penyakit Viral yang Sering Menyerang Unggas diikuti lebih dari 450 peserta secara virtual. Lima (5) penyakit viral yang sering menyerang ternak unggas menjadi awal pembahasan Dede.
"Infection Bursal Disease (IBD) atau gumboro, Avian Influenza (AI), Newcastle Disease (ND), Infectious Bronchitis (IB), dan Inclusion Body Hepatitis (IBH) merupakan sederet penyakit yang viral pada ayam petelur dalam 3 tahun terakhir," paparnya.
Dede pun mengajak untuk mencegah penyebaran penyakit dengan melakukan biosecurity, biosecurity, biosecurity kemudian pemberian vaksin pada unggas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum