Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan peninjauan jalan layang atau fly over Tapal Kuda Lenteng Agung dan Tanjung Barat.
Dalam tinjauannya, ia menemukan terdapat sejumlah kekurangan seperti marka dan rambu lalu lintas (lalin). Baca Juga: Ganjar hingga Anies Bakal Nganggur, Terancam Tak Bisa Manggung di 2024
Ia pun menyebut kekurangan tersebut tidak bisa dibiarkan meski masih tahap uji coba. Baca Juga: Anies Baswedan Tanggapi Logo Baru PKS: Tambah Satu Dong, Pelayan Rakyat
"Sekarang masih minim sekali markanya memang, jadi sebagian sudah ada. Tapi, selama dua hari ini akan dilakukan penambahan dan pemantauan," ujarnya kepada wartawan, Senin (1/2/2021).
Menurut dia, tujuan ke lokasi demi memastikan kelayakan jalan layang untuk putar balik. Sebab, ia mengaku tidak ingin ketika sudah beroperasi secara resmi, masih ada kekurangan.
"Tujuannya untuk memastikan bahwa semua fasilitas keselamatan itu berfungsi sesuai dengan tujuannya. Kemudian, tanda-tanda juga dipasang sesuai dengan posisi yang tepat untuk pengguna kendaraan," jelasnya.
Sambungnya, ia menilai fasilitas tersebut bisa menjadi solusi mengatasi kemacetan di Lenteng Agung dan Tanjung Barat.
"Kami berharap masalah kemacetan selesai dan kita ingin memastikan keselamatan pengguna jalan," pungkasnya.
Sementara itu, diketahui dua flyover tapal kuda ini diklaim sebagai yang pertama kalinya dibuat di Indonesia. Fasilitas jalan layang ini akan menjadi sarana untuk putar balik tanpa melintasi jalur kereta api.
Flyover Tanjung barat sendiri memiliki total 1.120 meter, dengan rincian sisi selatan 470 meter, sisi utara 580 meter dengan lebar 8 meter dan tinggi 6,5 meter.
Kemudian, flyover Lenteng Agung punya panjang 880 meter, di sisi barat 430 meter dan sisi timur 450 meter.
Proyek dua flyover ini dimulai sejak Oktober 2019 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020. Total nilai proyek flyover Tanjung Barat sekitar Rp163 miliar dan flyover Lenteng Agung - IISIP Rp143 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil