Partai Demokrat tengah disorot karena isu adanya upaya kudeta kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Isu kudeta ini disampaikan langsung AHY dengan menyebut keterlibatan pejabat lingkaran kekuasaan Presiden Joko Widodo.
Sehari sebelum AHY melempar isu kudeta, ayahnya yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sempat menge-tweet yang menyinggung cara berpolitik lebih bermoral dan beradab. SBY menyampaikan pesannya ini untuk para pemegang kekuasaan politik.
"Bagi siapapun yang memegang kekuasaan politik, pada tingkat apapun, banyak cara berpolitik yang lebih bermoral & lebih beradab. Ada 3 golongan manusia, yaitu "the good", "the bad" & "the ugly". Kalau tidak bisa menjadi "the good" janganlah menjadi "the ugly". *SBY*," tulis SBY di akun Twitternya, @SBYudhoyono yang dikutip pada Selasa, 2 Februari 2021.
Baca Juga: AHY Gembar-gemborkan Kudeta, Telak! Diskak Pengamat: Demokrat Sejak SBY Pintar Bikin Sinetron
Cuitan SBY itu mirip disampaikan dengan politikus Demokrat, Rachland Nashidik. Tapi, Rachland dengan menyebut langsung nama Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko.
"Selamat malam, Jenderal Moeldoko. Kalau tak mampu jadi the good, jangan jadi the bad, apalagi the ugly," tulis Rachland di akun Twitternya, @RachlanNashidik.
Nama Moeldoko dikaitkan dengan upaya kudeta kepemimpinan AHY. Elite Demokrat pertama yang menyebut manuver politik eks Panglima TNI itu adalah Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Demokrat Andi Arief.
Andi mengatakan Moeldoko terlibat dalam upaya pengambilalihan kepemimpinan Demokrat dan dapat restu dari Jokowi. Ia menyampaikan demikian karena banyak pertanyaan siapa figur yang hendak mendongkel kepemimpinan AHY.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti