PBB Pasang Badan Hadapi Kudeta Myanmar, Pertemuan Darurat di Depan Mata
China sejauh ini menolak untuk mengkritik kudeta di Myanmar dan malah meminta semua pihak untuk menyelesaikan perbedaan.
Tentara Myanmar merebut kekuasaan negara itu dalam kudeta tak berdarah, menangkap Aung San Suu Kyi dan pemimpin sipil lainnya yang terpilih secara demokratis.
Militer juga memberlakukan keadaan darurat selama satu tahun, yang memicu kemarahan internasional.
Para jenderal membenarkan kudeta tersebut dengan menuduh kecurangan dalam pemilihan umum November lalu di negara itu yang membuat partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi menang telak.
Aksi militer itu terjadi hanya beberapa jam sebelum parlemen yang baru terpilih dijadwalkan bersidang.
PBB dan sejumlah pihak lainnya telah meminta militer untuk menghormati hasil pemilu, mengatakan penangkapan Suu Kyi dan para pemimpin lainnya merupakan "keprihatinan yang besar."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto