Jalani Kudeta, Panglima Min Aung Hlaing Dikabarkan Miliki Ribuan Lembar Saham
Ironisnya sosok yang kelak menjadi figur paling berkuasa di tubuh militer itu harus menjalani tiga kali ujian masuk Akademi Layanan Pertahanan (DSA) sebelum diterima pada 1974.
Menurut salah seorang rekan kelasnya saat itu, Min Aung adalah seorang kadet biasa.
"Dia dipromosikan secara normal dan agak lambat,” kata dia.
Kariernya berubah arah sejak bergabung di bawah komando Than Shwe. Dia adalah sosok yang diakui Min Aung sebagai mentornya dan kelak mengepalai angkatan bersenjata Myanmar. Di bawah perintahnya, Min Aung memimpin penumpasan pemberontak komunis di Kokang pada 2009, dan dipupuk menjadi calon pemimpin masa depan.
Pada 2011, dia menggantikan sang mentor sebagai kepala staf angkatan bersenjata, ketika Myanmar mengawali proses transformasi menuju demokrasi. Saat itu Min Aung sudah dikenal sebagai figur kunci dalam membina hubungan dengan militer China, tulis harian The Irrawady pada November 2011, misalnya.
Ambisi Min Aung mulai terlihat ketika dia memperpanjang masa jabatannya secara sepihak selama lima tahun pada Februari 2016. Langkah itu mengejutkan banyak pihak yang meyakini dia akan mengundurkan diri sesuai rotasi di pucuk pimpinan Tamdaw.
Dari tentara menjadi politisi
Selama transformasi demokrasi, sang panglima lebih sering tampil di depan publik. Dia rajin mengunggah video rekaman aktivitasnya ke Facebook, mulai dari mengunjungi kuil atau bertemu dengan rakyat biasa.
Lamannya di media sosial menjaring ratusan ribu pengikut, sebelum diturunkan menyusul pembantaian terhadap Rohingya pada 2017 lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: