Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mark Zuckerberg Akui Terlalu Berkuasa dan Tetap Ingin Kerja Sama di Pemerintahan Biden

Mark Zuckerberg Akui Terlalu Berkuasa dan Tetap Ingin Kerja Sama di Pemerintahan Biden Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Viral beredar sebuah rekaman video yang baru dirilis menampilkan pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg beserta eksekutif lainnya yang mengakui bahwa mereka memiliki "terlalu banyak kekuasaan". Meski demikian, mereka juga tetap mengungkapkan keinginan untuk bekerja dengan pemerintahan Presiden Joe Biden.

Dilansir dari Fox News di Jakarta, Rabu (3/2/21) media berita gerilya sayap kanan Project Veritas memperoleh rekaman panggilan konferensi virtual dari "orang dalam" Facebook yang tampaknya menjelaskan seberapa besar pengaruh raksasa teknologi itu di bawah kepresidenan Biden.

"Pada hari pertamanya, Presiden Biden telah mengeluarkan sejumlah perintah eksekutif di area yang kami, sebagai perusahaan sangat pedulikan," kata Zuckerberg dalam video kompilasi dari rekaman sambutannya dari 21 Januari.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Bela Kebijakan Baru WhatsApp, Begini Katanya!

"Saya pikir ini semuanya adalah langkah penting dan positif, dan saya menantikan peluang di mana Facebook akan dapat bekerja sama dengan pemerintahan baru ini dalam beberapa prioritas utama mereka, dimulai dengan tanggapan COVID." tambahnya.

Mantan Wakil Perdana Menteri Inggris Nick Clegg, wakil presiden urusan global Facebook, terdengar mengakui para pemimpin dunia telah menentang keputusan perusahaan untuk melarang akun mantan Presiden Donald Trump setelah kerusuhan Capitol Hill 6 Januari.

Menurut Clegg, kritikus Facebook mengatakan ini menunjukkan bahwa perusahaan swasta memiliki terlalu banyak kekuasaan dan mereka seharusnya hanya membuat keputusan ini dengan cara yang dibingkai oleh aturan yang disepakati secara demokratis.

"Kami setuju dengan itu, kami setuju dengan itu," kata Clegg. "Mark bisa sangat jelas tentang itu, bahwa idealnya, kami tidak akan mengambil keputusan ini sendiri. Kami akan mengambil keputusan ini sejalan dengan kesesuaian dengan aturan dan prinsip yang disepakati secara demokratis. Dan saat ini, mereka yang dipilih secara demokratis, aturan yang disepakati secara demokratis tidak ada. Kami masih harus mengambil posisi secara real time."

Selama penampilan Senin malam di "Hannity," pendiri Proyek Veritas James O'Keefe mengisyaratkan bahwa lebih banyak kebocoran akan datang, termasuk dari Wall Street.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: