Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kudeta Kan Masalah Dapur, Kepemimpinan AHY di Demokrat Malah Dipertanyakan

Kudeta Kan Masalah Dapur, Kepemimpinan AHY di Demokrat Malah Dipertanyakan Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Isu kudeta di tubuh Partai Demokrat terus menjadi perbincangan. Sampai saat ini, partai berlambang bintang mercy itu mengaku masih menunggu jawaban atas surat yang mereka kirim kepada Presiden Jokowi.

Surat dilayangkan kepada presiden dengan alasan gerakan kudeta melibatkan lingkaran istana. Elite Demokrat menuding sejumlah nama, di antaranya Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Baca Juga: Eks Waketum Demokrat Sindir AHY Panik, Siap Debat Terbuka

Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai, terlalu riskan memercayai ada upaya kudeta di tubuh Partai Demokrat. Apalagi, yang dituduh hendak melakukan kudeta adalah orang luar yang sudah tidak lagi berada dalam struktur parpol.

"Namanya kudeta ya dari internal. Ekternal cuma manas-manasin. Saya pikir hal yang biasa dalam kelompok ada perbedaan pendapat, faksi atau bahkan saling singgung. Nah, kalau sudah ada isu kudeta artinya internalnya bermasalah. Lalu persoalan dapur ini membuat heboh itu kepemimpinan AHY dipertanyakan, bisa jadi dia lemah dalam struktur di Demokrat sendiri," kata Fadhli saat dihubungi SINDOnews, Rabu (3/2/2021).

Menurut analis politik asal UIN Jakarta itu, jika AHY mampu mengakomodasi dan mengelola konflik di internal bukan tidak mungkin Demokrat justru akan makin berkibar dan tidak ada lagi kader yang keluar masuk partai.

"Yang terlihat banyak kader keluar. Artinya, ada monopoli kehendak yang tersumbat dan AHY tidak mampu menyelesaikan itu. Kalau berlarut-larut, tentu tidak baik bagi Demokrat sendiri. Berkutat pada persoalan konsolidasi yang seharusnya sudah selesai sejak dia terpilih jadi Ketum," ujarnya.

Lebih lanjut, Fadhli mengatakan bahwa isu kudeta ini akan makin memperlemah posisi AHY karena bukan tidak mungkin isu ini terakumulasi menjadi sebuah gerakan di internal untuk mendongkel kepemimpinannya.

"Bisa jadi kerugian bagi AHY dan Demokrat kalau internalnya memang tidak solid. AHY bisa benar-benar terjungkal, isu ini bisa jadi penyulut jika AHY tidak pandai-pandai memanajemennya," pungkas Fadhli.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: