Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Akui Masih Kesulitan Salurkan Elpiji 3 Kg ke Masyarakat Miskin

Pertamina Akui Masih Kesulitan Salurkan Elpiji 3 Kg ke Masyarakat Miskin Pekerja mengangkut tabung gas elpiji 3 kilogram bersubsidi di Pangkalan Gas di Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (25/4/2020). Pertamina melakukan penambahan fakultatif atau penambahan pasokan situasional kebutuhan LPG 3 kg untuk wilayah Jabodetabek selama bulan April telah disalurkan sebesar 50 persen dari pasokan normal menjadi 1,8 juta tabung per hari. | Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) hingga kini ternyata masih kesulitan menyalurkan elpiji ukuran 3 kilogram yang khusus ditujukan kepada masyarakat miskin. Pasalnya, ketika di lapangan, perusahaan pelat merah itu sukar membedakan konsumen yang berhak dan tidak berhak dalam mendapatkan produk dengan subsidi tersebut.

"Kami dalam melayani konsumen kesulitan membedakan mana yang bisa dilayani dan mana yang tidak. Sehingga perlu dibuat aturan siapa yang bisa dilayani dan siapa yang tidak,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading Pertamina Putut Andriatno, Selasa, (2/2/2021).

Baca Juga: Pertamina Siap Produksi Baterai Sepeda Motor Listrik

Putut mengatakan, Pertamina selama ini menyalurkan elpiji 3 kg sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah. Caranya dengan mendekatkan kepada konsumen pihaknya telah melaksanakan pemerataan penyaluran lewat penempatan pangkalan di setiap desa.

Menurut dia, untuk di pedesaan masih ada alternatif pilihan bahan bakar selain elpiji yaitu kayu bakar. Namun begitu, Pertamina belum dapat mengindentifikasi secara mendetail apakah masyarakat yang menggunakan kayu bakar tersebut karena sulit mengakses elpiji bersubsidi atau memang lebih memilih kayu bakar.

"Jika ada daerah yang kesulitan mendapatkan elpiji karena masih di remote area dan tidak bisa terjangkau armada agen Pertamina mohon diinfokan ke 135, untuk bisa dilakukan evaluasi dan cara pasokan ke daerah tersebut,” kata Putut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: