Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wow! Dua Bulan Beli Bitcoin, Manager Investasi di Inggris Raup Rp10 Triliun

Wow! Dua Bulan Beli Bitcoin, Manager Investasi di Inggris Raup Rp10 Triliun Kredit Foto: Unsplash/Dmitry Moraine
Warta Ekonomi, Jakarta -

Manajemen Investasi Ruffer yang berbasis di Inggris telah menghasilkan lebih dari US$750 juta atau sekitar Rp10 triliun dari investasi Bitcoinnya dalam waktu kurang dari dua bulan, tetapi telah mengurangi ukuran kepemilikannya.

Menurut laporan dari outlet berita Inggris The Telegraph, Ruffer melihat "kembang api segera" setelah menginvestasikan sekitar 2,5% asetnya ke dalam Bitcoin (BTC) pada November 2020; menghasilkan keuntungan jutaan dolar karena harga aset kripto naik melewati US$20.000 dan ke level tertinggi baru sepanjang masa lebih dari US$42.000 di bulan Januari.

Baca Juga: Harga Bitcoin Hampir Rp340 Juta, Miliarder Ini Minat Alihkan Neraca dari Dolar ke BTC!

Daripada menahan semuanya, perusahaan melaporkan bahwa mereka telah menjual kira-kira setengah kepemilikan BTC-nya.

"Alokasi 2,5% yang kami buat pada November di seluruh dana kami, yang berjumlah sekitar US$600 juta ini telah berlipat ganda. Jadi, kami memutuskan untuk mengambil 'biaya buku' kami dan mengambil keuntungan US$650 juta," kata co-manager Ruffer Duncan MacInnes dikutip dari Cointelegraph, Kamis (4/2/2021).

"Kami masih memiliki sekitar US$700 juta yang tersisa dan saat ini naik US$750 juta secara keseluruhan."

MacInnes mengatakan, Ruffer awalnya skeptis tentang berinvestasi di Bitcoin pada tahun 2017, tetapi mengakui situasinya telah berubah dalam empat tahun terakhir dengan banyak orang beralih ke solusi digital yang dipercepat oleh pandemi.

Dia mengatakan, investor ritel "putus asa untuk aset alternatif safe haven" dan institusi membeli aset crypto juga. "Lingkungan ekonomi untuk Bitcoin saat ini sangat baik."

Pada November 2020, Ruffer menyebut menambahkan Bitcoin ke Dana Multi-Strateginya sebagai langkah defensif terhadap "devaluasi berkelanjutan" dari uang fiat. Perusahaan mengurangi eksposurnya ke emas dan menginvestasikan sekitar 2,5% asetnya ke BTC.

Ketua Ruffer Jonathan Ruffer kemudian menyebut Bitcoin sebagai "aset yang tampaknya tidak masuk akal, tetapi sangat masuk akal untuk cara kita memandang dunia."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: