Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kremlin Mau Gebuk Pendukung Navalny yang Kelewatan, Pedemo Balas: Baru Pemanasan, Lihat Skenario...

Kremlin Mau Gebuk Pendukung Navalny yang Kelewatan, Pedemo Balas: Baru Pemanasan, Lihat Skenario... Kredit Foto: The New York Times/Sergey Ponomarev

"Belarusia telah menunjukkan bahwa rezim yang represif memiliki kemampuan yang hebat. Venezuela menunjukkan ini, dan orang-orang di sana benar-benar lapar, tidak ada gaji, pengangguran yang buruk, dan kejahatan. Tidak ada yang seperti ini di Rusia. Karena itu, Kremlin memiliki sumber daya yang sangat besar."

Beberapa analis Barat percaya kepercayaan Kremlin menutupi kegelisahan. Profesor Mark Galeotti, seorang rekan rekan senior di Royal United Services Institute yang berbasis di London menilai, semakin Kremlin memproyeksikan keyakinan bahwa ia dapat menangkal protes apa pun, semakin khawatir hal itu terlihat.

"Seperti halnya dengan penyebaran kekuatan besar-besaran di jalanan, ini semua tentang mencoba meyakinkan orang bahwa perlawanan itu sia-sia," ujarnya.

Seorang analis politik independen yang berbasis di Moskow, Dmitry Oreshkin menilai Kremlin benar untuk merasa percaya diri. Dia mengatakan protes itu tidak menimbulkan ancaman bagi itu karena tidak adanya kontra-elit atau alternatif politik yang layak untuk Putin.

"Orang-orang yang duduk di Kremlin adalah pragmatis dan telah mempelajari sejarah baru-baru ini di wilayah tersebut dan melihat bahwa protes jalanan cepat atau lambat mati,” kata Oreshkin.

Putin (68 tahun) telah mendominasi politik Rusia sejak 2000 dan dapat memerintah hingga 2036 di bawah perubahan konstitusional baru-baru ini. Dia telah berhasil menghadapi unjuk rasa sebelumnya, terutama pada 2012 ketika dia kembali ke kursi kepresidenan setelah absen empat tahun.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: