Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Karena Hal Ini, Pakar Peringatkan Pesta Pernikahan Ramai Gak Akan Terlihat dalam Beberapa Tahun

Karena Hal Ini, Pakar Peringatkan Pesta Pernikahan Ramai Gak Akan Terlihat dalam Beberapa Tahun Kredit Foto: Unsplash/Wu Jianxiong
Warta Ekonomi, London -

Pesta pernikahan dan acara olahraga besar-besaran mungkin dibatasi hanya kelompok kecil selama bertahun-tahun yang akan datang.

Para ahli memperingatkan orang-orang mungkin tidak bisa mengadakan pesta pernikahan besar atau menghadiri acara olahraga setelah negara itu keluar dari masa pembatasan atau penguncian (lockdown) akibat Covid-19.

Baca Juga: Kasus Ebola Kembali Ditemukan di Kongo, Pernikahan Jadi Sarana Penularan?

Profesor epidemiologi genetik di King’s College London Tim Spector mengatakan kepada Times Radio jika pemerintah mungkin harus memberlakukan pembatasan lebih lama untuk mencegah wabah virus corona lebih lanjut.

“Saya tidak dapat melihat kami mengadakan pernikahan besar-besaran dengan orang-orang yang datang dari seluruh dunia, saya pikir selama beberapa tahun ke depan hari-hari itu akan berlalu," katanya.

Profesor juga mendorong para menteri untuk mengizinkan kelompok yang terdiri dari enam orang bertemu di luar ruangan sekitar waktu yang sama ketika sekolah dasar mulai kembali ke ruang kelas.

Diketahui pemerintah saat ini berencana untuk membuka kembali sekolah pada 8 Maret mendatang. Dia yakin pertemuan di taman di luar ruangan dapat lebih dikendalikan daripada pertemuan yang berlangsung di dalam rumah pribadi.

“Umumnya sebagian besar perusahaan berperilaku baik, dan saya pikir mereka membersihkan meja dan orang-orang menjaga jarak dan saya tidak melihat alasan mengapa kami tidak bisa bergerak ke sana di tempat-tempat yang diatur dengan baik,” katanya.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Boris Johnson direncanakan akan berusaha mengeluarkan Inggris dari penguncian nasional pada 22 Februari mendatang. “Lockdown” akan lebih longgar pada 8 Maret, dengan anak-anak yang kembali ke sekolah menjadi prioritas utama menteri.

Namun, meskipun peluncuran vaksin Inggris berhasil, bos Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) telah memperingatkan tingkat infeksi harus turun sebelum penguncian dicabut. Kepala eksekutif Penyedia NHS, Chris Hopson, mengatakan PM harus menunggu infeksi turun menjadi 1.000 per hari.

Ini akan menjadi penurunan 95% dari jumlah infeksi saat ini karena hingga Minggu (7/2/2021), Inggris mencatat 15.845 infeksi baru.

Meskipun angkanya tidak terlalu diharapkan, tingkat R negara itu sekarang 0,7 - pertama kalinya di bawah satu sejak Juli tahun lalu. Itu terjadi ketika pemerintah sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan peluncuran vaksin dengan mengirim petugas medis ke kantor dan tempat kerja.

Ini berarti bahwa orang dapat divaksinasi tanpa harus pergi ke rumah sakit, dokter umum atau pusat vaksinasi dan lebih banyak vaksin dapat diberikan pada saat yang bersamaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: