Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bocor Rekaman Rahasia Pejabat China, Gila! Dokter Ini Berani Mengkritik: Skenario Sama Wabah SARS

Bocor Rekaman Rahasia Pejabat China, Gila! Dokter Ini Berani Mengkritik: Skenario Sama Wabah SARS Kredit Foto: Reuters/Denis Balibouse
Warta Ekonomi, Beijing -

Tim penyelidikan asal usul Covid-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diam-diam mengritik China karena gagal membagikan informasi tentang virus corona pada hari-hari awal pandemi.

Hal ini terungkap di file audio rahasia yang direkam Januari tahun lalu mengklaim merekam tiga pejabat yang mengeluh tentang China yang gagal memberikan secara spesifik dan informasi lebih lanjut tentang virus corona.

Baca Juga: Dikabarkan Alami Kendala, Tim Investigasi WHO Dibela Dubes China: Kami Selalu Terbuka...

File audio rahasia itu menunjukkan seorang pejabat yang bertanggung jawab atas tanggapan WHO terhadap virus mengeluh kepada rekan-rekannya bahwa China tidak terbuka dengan datanya.

Dalam rekaman itu, Dr Mike Ryan terdengar membandingkan pandemi dengan wabah SARS pada 2003 ketika China dituduh menutupi informasi yang memungkinkan virus menyebar ke seluruh dunia.

"Ini adalah skenario yang persis sama,” terang seorang pria dengan suara yang sangat mirip dengan Dr Ryan.

"(Kami) tanpa henti mencoba mendapatkan pembaruan dari China ... dan kemudian, bang,” lanjutnya.

Rekaman itu juga menunjukkan Dr Ryan mengkritik dokter China yang mengklaim tidak ada bukti jelas jika manusia dapat menularkan virus corona kepada orang lain.

Rekaman yang diklaim dibuat pada minggu kedua Januari tahun lalu itu dipublikasikan oleh saluran TV India WION.

Jika rekaman itu terbukti asli, rekaman ini dapat digunakan sebagai bukti mengapa WHO mengecilkan signifikansi virus pada hari-hari awal sambil mengulangi propaganda dari Beijing.

Sementara itu, cuitan yang dikirim WHO pada 14 Januari tahun lalu menggunakan ungkapan yang persis sama dari pernyataan China tentang virus tersebut.

Pernyataan itu ditiru oleh WHO, yang mengeluarkan tweet menggunakan tanggal 14 Januari tahun lalu.

Dalam catatan tersebut, Dr Ryan diduga membandingkan situasinya dengan wabah Ebola 2018 di Kongo.

“Secara umum belum ada bukti penularan dari manusia ke manusia tidak cukup baik,” terangnya.

"Ini tidak akan terjadi di Kongo dan tidak terjadi di Kongo dan tempat lain,” ujarnya.

“Kami perlu melihat datanya, kami harus dapat menentukan sendiri distribusi geografis, garis waktu, epikurve, dan semua itu, ini sangat penting pada saat ini,” tambahnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: