Managing Director Political Economy & Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan menilai transaksi di perbatasan Indonesia dengan mata uang Ringgit sudah terjadi sejak lama.
Ia menilai daerah NKRI perbatasan atau 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) membutuhkan peredaran Rupiah yang lebih baik.
"Belanja di daerah perbatasan sana pasti menggunakan mata uang yang mudah didapat dan ditransaksikan," ujar Anthony di Jakarta, Selasa (9/2/2021).
"Kalau banyak warga Malaysia belanja ke Indonesia menggunakan Ringgit, maka sirkulasi mata uang Ringgit menjadi normal. Karena, di perbatasan sana, mau tukar uang juga terbatas," katanya.
Sebelumnya, pemilik Pasar Muamalah Depok, Zaim Saidi (ZS) ditangkap Polisi karena diduga melakukan pelanggaran tentang mata uang dinar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: