Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) secara resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) vaksin COVID-19 produksi Sinovac untuk kelompok lanjut usia (lansia) atau mereka yang berumur 60 tahun ke atas pada Minggu, 7 Februari lalu.
Hal ini kemudian ditindaklanjuti oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan memulai program vaksinasi COVID-19 bagi lansia dengan prioritas tenaga kesehatan berusia 60 tahun ke atas.
Baca Juga: Vaksinasi Dokter Usia 69 Tahun di RSCM: Baik dan Aman, Tak Merasakan Apa-apa...
Vaksinasi perdana bagi tenaga kesehatan berusia 60 tahun ke atas telah mulai dilaksanakan pada awal pekan ini. Pemerintah memprioritaskan tenaga kesehatan berusia lanjut karena adanya risiko ganda, yaitu profesi yang rawan terpapar COVID-19 dan usia mereka yang rentan.
Menurut data Kemenkes, jumlah tenaga kesehatan berusia 60 tahun ke atas yang akan divaksinasi mencapai 11.603 orang di seluruh Indonesia. Vaksinasi COVID-19 untuk lansia ini disambut baik oleh Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI). Dr. Ede Surya Darmawan, SKM,MDM,
Ketua Umum IAKMI mengungkapkan bahwa dengan vaksinasi COVID-19 bagi lansia maka kelompok ini akan lebih terproteksi. "Hal ini merupakan kabar yang menggembirakan dan sudah ditunggu oleh IAKMI. Kematian lansia akibat COVID-19 angkanya tinggi. Ketika ada vaksin ini berarti bisa mendapatkan beberapa hal salah satunya adalah terproteksinya para lansia," ujarnya.
Lebih lanjut Dr. Ede menjelaskan bahwa memproteksi lansia itu sangat penting. "Bagi IAKMI, tugas negara itu ada yoga yaitu pertama menyambut manusia baru, kedua mempertahankan eksistensi, dan ketiga berterima kasih kepada orang tua. Negara wajib menjamin setiap warga negaranya sehat dan berumur panjang. Karenanya, hadirnya vaksin COVID-19 pada lansia ini harus didukung supaya pelaksanaannya bisa lebih lancar."
Terkait pelaksanaan, Dr. Ede menyoroti bahwasanya persoalan utama vaksinasi pada lansia adalah aksesibilitas.
"Harapannya persoalan tersebut dapat dilewati dengan baik sehingga para lansia bisa mendapatkan akses terhadap vaksin tersebut. Dengan demikian maka proteksi kepada para lansia akan menjadi lebih baik sehingga tingkat kematian menjadi berkurang dan kinerja kita dalam menangani pandemi COVID-19 akan lebih baik," tutupnya.
Namun beliau juga menambahkan, tolong diingat bahwa vaksin itu hanyalah salah satu intervensi dari kesehatan masyarakat.
"Intervensi terbaiknya adalah ketika kita mampu memutus rantai penularan dengan tidak tertular dan tidak menularkan. Jadi sama-sama menjaga dengan 3M tadi plus vaksinasi. Sembari menunggu giliran vaksinasi, mari sehatkan tubuh dan jaga selalu keamanan agar kita idak tertular COVID-19," pesannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq