Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Sebut Cuitan Novel Baswedan Mengandung Logical Fallacy

Pengamat Sebut Cuitan Novel Baswedan Mengandung Logical Fallacy Kredit Foto: Twitter

Hal ini semakin menguatkan pendapat publik bahwa Novel Baswedan selama ini sebagai bagian dari kelompok Islam garis keras seperti FPI.

"Politik identitas sebagai politik elektroral masih menyisakan residu. Ini membangun stigma publik tertentu terhadap Novel Baswedan, karena Novel baswedan turut memberi kontribusi terhadap meruncingnya politik identitas,” jelasnya.

Hingga tulisan ini dibuat, postingan Novel mendapat komentar hingga sekitar 2.000 komentar, 3.750 retweet dan 470 tweet kutipan, serta 12,5 ribu likes. Sementara pada kolom komentar terdapat 7 postingan, dan hampir semua pembaca memberikan komentar tidak ada konteks dengan isi berita. Melainkan, senada dengan cuitan Novel di Twitter.

Lebih jauh Karyono menegaskan, hal ini menunjukkan bahwa cuitan Novel di Twitter membuat para pembaca terkena logical fallacy atas pemberitaan media.

"Pengecohan itu secara sengaja atau tidak didasari oleh kesalahan berpikir atau yang sering disebut dengan logical fallacy. Biasanya pelaku logical fallacy seakan-akan menutup mata dan membiarkan ketidakmampuannya berpikir secara kritis sebagai argumen," tegasnya.

Karena jika dianalisis, cuitan Novel sebagai pejabat publik itu sendiri tidak dapat dikonfirmasi ketika mengatakan "Aparat jgn keterlaluanlah.. Apalagi dgn Ustadz. Ini bukan sepele lho.."

Akun @Txtdaripolitikus yang mengomentari cuitan Novel justru memberikan keterangan, bahwa kepolisian melakukan penahanan atas laporan dari pihak NU.

"Emang harus beda ya perlakuannya yg ngaku ustadz? Skrg gini... yang keterlaluan siapa ya? Yg menghina Habib Lutfi @Official_Ansor hingga Gus Dur @GUSDURians apakah itu ngga keterlaluan? ko kementar ente kaya kesannya tidak melihat itu ya? @NUgarislucu," tulis akun Txtdaripolitikus.

Sebagai informasi, almarhum Soni Eranata dilaporkan oleh berbagai kalangan Nahdlatul Ulama (NU) seperti Habib Husin Alwi Shihab dan organisasi Banser pada akhir November 2020. Adapun Soni Eranata pemilik akun Twitter @ustadzmaaher_ ditangkap kepolisian pada 3 Desember 2020. Akun Twitter miliknya pun terakhir melakukan postingan pada 2 Desember 2020.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: