Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Imlekan Bareng Banteng, Puan Malah Ungkit-ungkit Kebijakan Libur dari Megawati

Imlekan Bareng Banteng, Puan Malah Ungkit-ungkit Kebijakan Libur dari Megawati Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Puan Maharani, menyampaikan perayaan Imlek bagi agama Khonghucu dan warga keturunan Tionghoa sebagai wujud rasa persaudaraan. Perayaan Imlek yang juga kini telah dijadikan hari raya besar dan libur nasional, mengingatkan bahwa ada rasa persatuan di tengah berbagai tantangan.

"Saat itu Ibu Megawati sebagai Presiden Republik Indonesia mengumumkan bahwa Imlek menjadi hari libur nasional dan secara resmi berlaku mulai di tahun 2003. Keputusan itu diambil oleh Ibu Megawati atas kesadaran pentingnya menguatkan persatuan dan rasa persaudaraan," kata Puan saat menyampaikan sambutan pada acara 'Imlekan Bareng Banteng' secara virtual yang digelar DPP PDI Perjuangan, Jumat (12/2/2021).

Sebagaimana diketahui, keputusan Megawati itu didahului mencabut larangan perayaan Imlek lewat Inpres No 14/1967 yang diteken oleh Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Puan pun turut menyinggung, bagaimana kunci kemerdekaan Indonesia adalah persatuan dan rasa persaudaraan seluruh masyarakat dari berbagai asal-usul, suku dan etnis. Itu juga didasari rasa kebersamaan, gabungan tokoh dari berbagai latar belakang berkorban jiwa dan raga pada masa perjuangan.

Puan mengaku percaya perjuangan ini terus berlanjut sampai sekarang untuk mewujudkan kemajuan bangsa Indonesia.

"Bung Karno sendiri, pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia pernah menyampaikan bahwa kita mendirikan Indonesia sebagai negara semua buat semua. Keberagaman adalah taman sarinya Indonesia, kekuatan bangsa Indonesia, yang harus kita syukuri dan kita jaga," kata Puan yang juga Ketua DPP Bidang Politik PDI Perjuangan tersebut.

Puan yang juga cucu Proklamtor Bung Karno itu mengatakan, semangat persatuan dan persaudaraan itu selalu relevan di semua zaman. Seperti saat ini, kata dia, ketika Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk dalam menghadapi pandemi COVID-19.

"Ujian berat ini hanya bisa kita lalui jika kita bersatu, bertawakkal kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan terus ber-ikhtiar. Semoga perayaan Imlek tahun ini meneguhkan persatuan dan semangat persaudaraan bangsa Indonesia," kata Puan.

Puan yakin, walaupun Imlek tahun ini dirayakan dengan kesederhanaan di tengah pandemi, tapi tidak akan mengurangi maknanya. Seraya mengucap syukur, ia turut mendoakan keselamatan dan kesejahteraan bagi semua masyarakat di tahun yang akan datang.

"Saya ucapkan selamat Hari Raya Imlek kepada seluruh umat Khonghucu dan masyarakat keturunan Tionghoa. Mari di tahun kerbau logam ini, kita isi dengan kerja keras yang menjadi sifat shio kerbau," kata Puan.

"Kita jadikan tahun ini sebagai tahun Indonesia menjawab semua tantangan. Tahun pemulihan Indonesia," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: