Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Bantah Keras Jadi Dalang Kudeta Myanmar: Betul-betul Tak Masuk Akal!

China Bantah Keras Jadi Dalang Kudeta Myanmar: Betul-betul Tak Masuk Akal! Wanita yang mengenakan gaun dan gaun pengantin turun ke jalan 10 Februari untuk menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi di Yangon. | Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Yangon -

Pemerintah China membantah rumor di media sosial yang menyebut bahwa Beijing terlibat dalam kudeta militer Myanmar terhadap pemerintah Aung San Suu Kyi 1 Februari lalu. Beijing membantah rumor tentang pesawat yang membawa personel teknis dan pasukan China ke negara Asia Tenggara tersebut.

Bantahan itu disampaikan Duta Besar China untuk Myanmar Chen Hai dalam wawancaranya dengan media lokal yang di-posting di halaman Facebook Kedutaan China.

Baca Juga: Oposisi Junta Militer Ajak Rakyat Myanmar Lakukan Demo Besar-besaran Sebelum...

Dubes Chen mengatakan rumor yang viral di media sosial tentang pesawat yang membawa personel teknis dan pasukan China ke Myanmar sebagai hal yang "benar-benar tidak masuk akal".

Menurutnya, pesawat tersebut adalah penerbangan kargo reguler yang mengekspor barang-barang seperti makanan laut.

Diplomat China itu mengatakan Beijing mempertahankan hubungan persahabatan dengan tentara dan mantan pemerintah sipil yang berkuasa di negara tersebut.

Ketika negara-negara Barat mengutuk keras kudeta 1 Februari, China lebih berhati-hati dengan menekankan pentingnya stabilitas.

China tetap menyetujui pernyataan Dewan Keamanan PBB yang menyerukan pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan tahanan lainnya dan menyuarakan keprihatinan atas keadaan darurat.

Beberapa protes terhadap kudeta yang telah menarik ratusan ribu orang turun ke jalan dalam beberapa hari terakhir telah terjadi di luar Kedutaan Besar China di Yangon, di mana para pengunjuk rasa menuduh Beijing mendukung junta militer.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: