PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) optimistis kinerja perseroan akan terus membaik pada tahun ini. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang logistik itu menargetkan pertumbuhan bongkar muat sebesar 10%.
Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo I Prasteyo mengatakan Pelindo I menargetkan bongkar muat peti kemas pada 2021 sebesar 1,57 juta TEUs. Jumlah ini meningkat 10% dibandingkan realisasi 2020.
Baca Juga: Kementerian BUMN Rencanakan Merger PT Pelindo I hingga Pelindo IV
Prasetyo menyebutkan untuk volume general cargo ,curah cair, dan curah kering diproyeksikan mencapai 30,2 juta ton. Ia mengatakan proyeksi tersebut meningkat 22% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yaitu sebesar 24,8 juta ton.
“Target peningkatan ini salah satunya di dorong melalui pengembangan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (PIE),” ucap Prasetyo.
Kuala Tanjung PIE kata dia memiliki potensi yang besar untuk tumbuh dan berkembang secara cepat. Dengan lokasi yang terletak di Pulau Sumatera dan berada di tengah jalur utama Selat Malaka yang dilewati 25% komoditas perdagangan dunia dan didukung hinterland yang kuat di 10 provinsi di Pulau Sumatera.
"Hal ini menjadikan posisi Kuala Tanjung PIE semakin strategis dan berpotensi besar sebagai simpul penting dalam jaringan logistik dan supply chain global," tambahnya.
Kuala Tanjung PIE terdiri dari dua bagian yang saling terintegrasi, yaitu Kawasan Pelabuhan (Kuala Tanjung Multipurpose Terminal) dan Kawasan Industri (Kuala Tanjung Industrial Zone).
Pengembangan Kuala Tanjung PIE ini ditandai dengan telah beroperasinya kawasan pelabuhan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) sejak 2019. Pelabuhan ini didesain untuk mengakomodasi kapal-kapal berukuran besar dengan bobot 50.000 DWT (dead weight tonnage) serta berbagai jenis muatan, dari petikemas, curah cair, hingga kargo umum.
Sejak beroperasi tahun 2019 hingga saat ini, aktivitas bongkar muat di KTMT terus mengalami peningkatan. Tercatat sejak tahun 2019, bongkar muat petikemas melalui KTMT sebesar 23.937 Teus, curah cair 102.200 ton dan general cargo sebesar 16.970 ton.
Sementara di 2020 trafik bongkar muat semakin meningkat, dengan rincian bongkar muat petikemas sebesar 54.011 Teus (tumbuh 125%), curah cair 366.103 ton (tumbuh 258%) dan general cargo sebesar 63.832 ton (tumbuh 276%).
“KTMT mencatat tren pertumbuhan yang positif artinya, KTMT beroperasi dengan baik dan respon pasar pun positif dengan keberadaan KTMT. Peningkatan level of service ini akan terus dilakukan untuk memaksimalkan kinerja KTMT dan Pelindo 1 ke depannya,” jelasnya.
Sedangkan Kuala Tanjung Industrial Zone (KTIZ) yang dikembangkan di area seluas 3.400 Ha, memiliki potensi segmen industri yang beragam, baik itu port associate industry maupun non port associate industry, diantaranya aluminium, palm oil, iron & steel, rubber, petrochemical, produk makanan, serta segmen industri lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq