Presiden Jokowi Ungkap Indonesia Beruntung Bisa Menggelar Program Vaksinasi Covid-19
Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia termasuk salah satu negara yang beruntung untuk bisa mengamankan pasokan vaksin Covid-19. Karena itu, masyarakat harusnya mau mengikuti program ini. Demi memutus mata rantai penularan Covid-19.
Jokowi menceritakan, diplomasi vaksin sudah dilakukan sejak awal pandemi pada Maret 2020 lalu di Indonesia. Dibandingkan negara kawasan ASEAN, Indonesia termasuk negara pertama yang telah memulai vaksinasi sejak Januari 2021.
Baca Juga: Tokoh Lintas Agama: Vaksinasi Covid-19 Usaha Bersama Kembalikan Rutinitas Ibadah
“Indonesia termasuk salah satu negara yang beruntung. Kita ini beruntung. Dari awal pandemi, kita sudah bergerak mengamankan akses dan komitmen pasokan vaksin untuk negara kita Indonesia,” ujar Jokowi, saat membuka International Conference on Tackling the Covid-19 Pandemic yang digelar secara daring, kemarin.
Pelaksanaan vaksinasi di Tanah Air, masih dan akan terus berjalan. Presiden berharap, vaksinasi kepada seluruh masyarakat penerima dapat selesai pada akhir tahun 2021 ini. “Ini memang tantangan yang berat. Namun kita akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai target tersebut,” imbuhnya.
Jokowi mengatakan, vaksin Covid-19 memberikan harapan baru bagi dunia. Maka itu, seluruh negara di dunia berpacu untuk mendapatkan vaksin. Tapi dia juga mengingatkan, negara-negara di dunia juga perlu berpikir tentang pentingnya kesetaraan akses vaksin bagi seluruh negara.
Semua negara di dunia harus saling menolong untuk menghadapi pandemi Covid-19. “Spirit kerja sama perlu ditekankan, karena no one is safe until everyone is,” tegas eks Wali Kota Solo ini.
Indonesia sudah menjamin pasokan 420 juta vaksin Covid-19 hingga 2022. Vaksin itu berasal dari berbagai macam produsen vaksin di dunia. Meski begitu, Indonesia saat ini memperjuangkan akses vaksin Covid-19 bagi seluruh negara lewat organisasi internasional.
“Sudah menjadi tekad Indonesia untuk mengamankan akses vaksin bagi kebutuhan nasional. Namun, selalu berupaya berkontribusi bagi negara-negara lain, bagi dunia,” beber Jokowi.
Presiden juga mengingatkan, kehadiran vaksin bukan berarti akan menyelesaikan pandemi Corona dalam waktu singkat. Masyarakat, harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Sementara pemerintah, juga akan terus meningkatkan 3T, yakni testing (pengujian), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan) untuk mengendalikan kasus Covid-19.
“Ketersediaan vaksin bukan berarti menyelesaikan masalah, kita harus tetap disiplin dalam protokol kesehatan dan terus melakukan testing, tracing, dan treatment,” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: