Berbeda jika diberikan kepada pasien yang tengah mengalami gejala berat, imun dan antivirus di dalam plasma konvalesen tidak akan berjalan efektif. Pasalnya kerusakan organ sudah terjadi dan virus yang ada di dalam tubuh sudah sedikit.
"Jadi kalau diberikan kepada kasus yang sudah berat memang ini kerusakan organ sudah terjadi. Perjalanan penyakit, pertama kali virusnya banyak kalau tubuh tak bisa membersihkan maka keluar radang, dan radang itu yang merusak," katanya.
Di samping itu, yang patut diperhatikan saat akan mendonor plasma konvalesen yakni kadar antibodi. Eijkman masih mengembangkan metode mengukur kadar antibodi plasma konvalesen. Kendari begtitu, donor plasma konvalesen terbaik berasal dari penyintas kategori sedang hingga berat dan diperuntukkan kepada pasien kategori ringan menuju sedang.
"Penting ini untuk penyedia plasma seperti PMI atau rumah sakit lain yang sudah divalidasi. Tahu kadarnya (antibodi) berapa, sehingga bisa dengan tepat kita menolong pasien COVID-19 itu," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: