Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hamburkan Uang buat Konflik, AS Kuras Miliaran Dolar dalam Afghanistan

Hamburkan Uang buat Konflik, AS Kuras Miliaran Dolar dalam Afghanistan Kredit Foto: Latin America News Agency/National Guard/Matt Hecht
Warta Ekonomi, Kabul -

Amerika Serikat (AS) menghabiskan miliaran dolar dalam konflik di Afghanistan. Dana tersebut digunakan untuk bangunan dan kendaraan yang ditinggalkan atau dihancurkan.

Laporan yang dirilis Senin (1/3/2021) oleh Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan atau SIGAR, menyatakan telah meninjau 7,8 miliar dolar AS yang dihabiskan sejak 2008 untuk bangunan dan kendaraan. Hanya gedung dan kendaraan senilai 343,2 juta dolar AS yang dipertahankan dalam kondisi baik.

Baca Juga: Afghanistan Siap Imunisasi Rakyatnya Pakai Vaksin Bikinan China

Lembaga yang mengawasi uang pembayar pajak AS yang dihabiskan untuk konflik  berkepanjangan ini melaporkan hanya 1,2 miliar dolar AS dari 7,8 miliar dolar AS yang digunakan untuk membayar gedung dan kendaraan yang digunakan sebagaimana mestinya.

"Fakta bahwa begitu banyak aset modal yang akhirnya tidak digunakan, rusak atau ditinggalkan seharusnya menjadi perhatian utama bagi lembaga yang membiayai proyek-proyek ini,” kata inspektur jenderal khusus lembaga tersebut, John F. Sopko.

Menurut Sopko, badan-badan AS yang bertanggung jawab atas konstruksi bahkan tidak bertanya tentang kebutuhan dan keinginan kepada warga Afghanistan. Bahkan, AS tidak merasa perlu mengetahui warga lokal memiliki kemampuan teknis untuk membuatnya tetap berjalan.

"Beberapa undang-undang menyatakan bahwa lembaga AS tidak boleh membangun atau memperoleh aset modal sampai mereka dapat menunjukkan bahwa negara yang diuntungkan memiliki sumber daya keuangan dan teknis serta kemampuan untuk menggunakan dan memelihara aset tersebut secara efektif," kata Sopko.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: