Kisah Sukses Founder Baba Rafi, dari Bisnis Kecil hingga Miliki Ribuan Outlet sampai ke Luar Negeri
Bahkan, Nilam pernah pindah 10 kali tempat hanya untuk mencari konsumen dari satu gerobak. Karena itu, Nilam mengungkap risiko bisnis gerobakan itu kecil, jika tidak laku tinggal pindah dan cari tempat baru.
"Bisnis tuh memang harus kuat mental," ujar Nilam.
Selain itu, jika berbisnis makanan gerobakan harus pintar dalam mengelola stok. Bahan baku makanan jangan terlalu banyak untuk dijual harian. Selain itu, lebih baik juga bahan baku untuk jualan berjenis frozen food sehingga bisa lebih awet.
Banyak orang yang baru berbisnis gerobakan langsung tutup baru 1-2 tahun berjalan karena Nilam melihat orang itu cepat merasa kapok. Padahal, Nilam berujar bahwa perlu mental 'bandel' dalam berbisnis.
"Kalau bukan kita yang percaya kepada bisnis kita, lalu siapa?" itulah kata-kata yang selalu Nilam tanamkan ke dalam dirinya untuk bertahan dalam berbisnis.
Harga franchise Kebab Baba Rafi memang tergolong tak murah, yakni berkisar Rp75 juta. Tetapi, Nilam mengungkap semuanya telah di cover seperti lokasi, karyawan, gerobak dan bahan baku. Jika orang yang mulai berbisnis bingung soal karyawan, tinggal meminta karyawan dari kantor Baba Rafi. Bisa juga meminta tolong dipilihkan lokasi baru.
Dalam proses menuju 1400 outlet, Nilam bercerita bahwa ia merekrut karyawan secara pelan-pelan. Jika awalnya ia hanya memiliki 6 outlet yang bisa ia kelola sendiri, ia mulai berpikir sulit jika outlet mulai banyak. Karena itu, ia mulai merekrut karyawan seperti yang mengantar stok ke outlet, mengurus administrasi hingga supervisor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: