Dana Moneter Internasional (IMF) mengeluarkan proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun ini, yakni sebesar 4,8%. Proyeksi ini memang lebih rendah dari target pemerintah di APBN 2021 sebesar 5%.
Dalam laporan terbarunya, IMF memproyeksikan berlanjutnya perbaikan ekonomi Indonesia pada 2021 seiring dengan mulai dilaksanakannya program vaksinasi Covid-19 dan strategi kebijakan yang terkoordinasi.
Baca Juga: Dari Vaksinasi sampai Bansos, Inilah 3 Kunci Sukses Pemulihan Ekonomi 2021
"PDB riil diproyeksikan akan berkembang sebesar 4,8% pada 2021 dan 6% pada 2022. Proyeksi ini didukung oleh langkah-langkah kebijakan yang kuat, termasuk peningkatan investasi publik dan rencana distribusi vaksin Covid-19, serta kondisi ekonomi dan keuangan global yang membaik," seperti dikutip Warta Ekonomi dalam laporan IMF.
Sementara, inflasi diproyeksikan naik secara bertahap menjadi 3% (yoy) pada akhir 2021. Defisit transaksi berjalan diproyeksi akan melebar menjadi 1,5% dari PDB pada 2021 yang mencerminkan impor yang lebih tinggi didorong oleh pemulihan ekonomi.
IMF juga mencermati faktor risiko yang perlu menjadi perhatian mengingat kondisi saat ini masih diliputi dengan ketidakpastian, yaitu risiko terkait kondisi pandemi Covid-19 yang dapat berlangsung lebih lama, potensi kerentanan di sektor perbankan dan korporasi nonkeuangan terkait kualitas aset ketika dilakukan normalisasi dukungan kebijakan, dan pengetatan kondisi keuangan global.
Selain itu, terdapat risiko perubahan iklim yang dapat kembali mengganggu perekonomian dan menambah beban fiskal. Namun, IMF juga menilai positif sinergi kebijakan di Indonesia dalam menghadapi pandemi yang mencakup kebijakan pengendalian pandemi di sektor kesehatan, kebijakan stimulus fiskal, kebijakan moneter akomodatif, pelonggaran kebijakan makro dan mikroprudensial, serta kebijakan burden sharing Bank Indonesia dengan pemerintah.
Secara umum, Dewan Direktur IMF memandang bauran kebijakan ditempuh secara kuat dan cepat oleh otoritas Indonesia sehingga dapat menopang pemulihan ekonomi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: