Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Istana Sebaiknya Khawatir Ada Orang Dalam yang Berambisi Buta, Ini Menakutkan!

Istana Sebaiknya Khawatir Ada Orang Dalam yang Berambisi Buta, Ini Menakutkan! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai DemokratHinca Pandjaitan membantah pernyataan Menko Polhukam, Mahfud MD yang menganggap Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat hanya masalah internal. Mantan Sekjen Partai Demokrat itu menegaskan kisruh kali ini menyangkut dengan integritas pejabat istana.

Seperti diketahui, KLB Partai Demokrat yang digelar di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara menetapkan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko sebagai Ketua Umum.

"Ada pihak dari lingkar kekuasaan yang secara terang benderang telah melakukan praktik amoral ke dalam Partai Demokrat. Ini jelas bukan persoalan internal," ujar Hinca menjawab cuitan Mahfud di Twitter, Sabtu 6 Maret 2021.

Baca Juga: Rebut Partai Demokrat dari Tangan SBY dan AHY, Moeldoko Layak Dipecat Karena Mencoreng Nama Istana

Menurutnya, pihak Partai Demokrat sudah beberapa kali menyampaikan persoalan ini melalui surat resmi. "Seharusnya Prof @mohmafudmd beserta jajaran istana bergerak karena ini persoalan integritas pejabat istana," kata Hinca. 

Baca Juga: Ungkit Sikap Cuek SBY Saat PKB terpecah, Mahfud Tegaskan Pengangkatan Moeldoko Belum Jadi Masalah

Ia menegaskan, pembiaran terhadap peristiwa tersebut adalah kesalahan besar. "Istana harusnya khawatir ada seorang KSP (Kepala Staf Kepresidenan) yang punya ambisi buta, lantas menabrak konstitusi partai kami. Akrobat semacam ini menakutkan bagi rakyat," kata dia.

Secara legalitas, lanjut Hinca, penetapan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat jelas tidak memenuhi. Secara moral pun, lanjut dia, jauh dari kata panutan. 

"Bahkan jika diukur secara akal, jelas peristiwa tersebut nir logika. Kami sangat merasakan ketidakadilan hari ini. Rakyat sudah tahu tentang itu. Namun mengapa seorang KSP Moeldoko tetap tidak tersentuh oleh narasi tegas dari pimpinannya di Istana Presiden. Mengapa tuan?," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: