Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Max Sopacua Tak Bisa Jawab Peserta KLB, Andi Mallarangeng Tertawa Geli: Hahaha, Nggak Bisa Nyebut...

Max Sopacua Tak Bisa Jawab Peserta KLB, Andi Mallarangeng Tertawa Geli: Hahaha, Nggak Bisa Nyebut... Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kisruh Partai Demokrat berlanjut usai perhelatan Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara. Dua pihak yang berkonflik melempar pernyatan saling klaim yang membuat tensi memanas. Ada Max Sopacua dan Andi Mallarangeng yang saling adu argumen.

Polemik dualisme Demokrat ini jadi pembahasan dalam Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne. Dalam diskusi ini, hadir mantan Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua yang pro terhadap KLB di Sibolangit. Pun, yang kontra ada Anggota Anggota Majelis Tinggi Demokrat, Andi Mallarangeng.

Baca Juga: Geram Sama Kelakuan Andi Mallareng Sesumbar Isu Kudeta, Max Sopacua: Mari Berhadapan di Pengadilan

Debat panas diawali paparan Max Sopacua yang merespons pernyataan Andi Mallarangeng terkait KLB di Sibolangit yang dianggap abal-abal dan tak sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat.

"Itu versinya Pak Andi Mallarangeng ya. Itu karena sebuah kegalauan saja yang terjadi di Andi dan teman-teman," ujar Max dikutip VIVA pada Senin, (8/3/2021).

Max membanggakan bahwa KLB yang sudah terselenggara dalam waktu singkat. Hal ini bertolak belakang dengan prediksi kubu yang kontra bahwa KLB tak mungkin terealisasi.

Dia tak mau ambil pusing KLB dituduh abal-abal sampai tak sesuai AD/ART. Ia menekankan AD/ART yang dipakai dalam KLB di Sibolangit merujuk AD/ART pertama pada 2005. Bukan AD/ART yang ditetapkan Kongres V Demokrat di Jakarta pada Maret 2020.

Menurut dia, AD/ART 2005 dipakai karena paling tepat untuk internal Demokrat. Pun, ia mengatakan lagi tak ambil pusing dengan anggapan abal-abal hingga tudingan kudeta yang sudah dianggapnya bosan.

"Apapun yang terjadi kami susah selesai menggelar kongres dan terpilih ketua umum yang baru. Tinggal menerima atau tidak, ya kalau tidak menerima kita ke pengadilan atau PTUN," tutur Max.

Andi Mallarangeng giliran menyampaikan pandangannya. Namun, dalam sesi ini, ia hanya mengajukan pertanyaan kepada Max. Ia bertanya soal jumlah Ketua DPD yang hadir dalam KLB karena sebagai salah satu syarat keabsahan.

"Boleh nggak tanya, boleh nggak tanya? Sebutkan satu nama saja ketua DPD yang hadir. Satu saja ketua DPD yang hadir?" tanya Andi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: