Bank milik Akulaku yakni, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) harus menerima jika keuntungan perseroan harus kempes menjadi Rp15,87 miliar pada akhir tahun 2020, dari Rp16 miliar dari akhir tahun 2019. Artinya, laba bersih perseroan anjlok 0,81% pada tahun 2020.
“Laba Bersih memang turun sedikit di tahun 2020, tapi bisnis kami tetap tumbuh di tengah pandemi covid-19,“ kata Tjandra Gunawan Direktur Utama BBYB pada Publik Expose Insidentil secara virtual, Senin (8/3/2021).
Penurunan juga terjadi pada penyaluran kredit perseroan, pada tahun 2020 perusahaan yang sebelumnya bernama Bank Yudha Bhakti ini tercatat hanya sebesar Rp3,66 triliun turun 4,44% dibandingkan akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp3,82 triliun.
Baca Juga: Bank Neo Commerce Perkenalkan Identitas Baru sebagai Bank Digital
Kemudian, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp3,94 triliun, amblas 3,02% dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp4,06 triliun.
Alhasil, aset perseroan tercatat tersisa sebesar Rp5,421 triliun menukik 5,8% dibandingkan akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp5,12 triliun.
Baca Juga: Alert, Guys! Bursa Minta Jangan Asal Beli Saham Bank Milik Akulaku dan Perusahaan Incaran Roby Tan
Pada sisi rasio keuangan kesehatan perbankan, NPL Net memburuk menjadi 2,67 persen, NPL gross membaik menjadi 4,05 persen, BOPO membaik menjadi 96,71 persen, dan NIM turun menjadi 4,03 persen.
“Kami akan meningkatkan kolaborasi strategis, perseroan juga akan berusaha untuk menjadi customer choice dalam digital banking dengan melakukan inovasi produk dan layanan kami. Bahkan kami juga akan membuka aliansi bisnis baru dengan ekosistem lainnya,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: