Pilu! Mendengar Kisah Polisi Myanmar yang Kabur ke India: Kami Gak Punya Nyali Tembak Rakyat Sendiri
Tha Peng mengatakan bahwa meskipun dia merindukan keluarganya, dia takut kembali ke Myanmar.
"Saya tidak ingin kembali," katanya sambil duduk di ruang lantai pertama yang menghadap ke perbukitan hijau yang membentang ke Myanmar.
Junta militer Myanmar, yang melancarkan kudeta pada 1 Februari dan menggulingkan pemerintah sipil negara itu, tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.
Junta mengatakan mereka bertindak dengan sangat menahan diri dalam menangani apa yang disebutnya sebagai demonstrasi oleh pengunjuk rasa huru-hara yang dituduhnya menyerang polisi dan merusak keamanan serta stabilitas nasional.
Protes harian terhadap kudeta tengah terjadi di seluruh wilayah Myanmar dan pasukan keamanan telah bertindak represif. Lebih dari 60 pengunjuk rasa telah tewas dan lebih dari 1.800 ditahan, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah kelompok advokasi, mengatakan.
Reuters belum dapat mengkonfirmasi angka tersebut secara independen.
Di antara tahanan tersebut adalah peraih Nobel Aung San Suu Kyi, yang memimpin pemerintahan sipil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: