Oksigen adalah elemen penting yang secara umum diterima sebagai indikator kemungkinan kehidupan di planet ekstrasurya. Oksigen juga merupakan gas yang amat penting bagi kehidupan manusia. Namun demikian, dilansir laman Sputnik News, Rabu (10/3/2021), menurut penelitian, atmosfer bumi yang mengandung oksigen yang membuatnya dapat dihuni mungkin tidak permanen.
Sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Geoscience menyebut semua oksigen di Bumi dapat menghilang dalam satu miliar tahun ke depan, berpotensi mengakibatkan kematian semua hewan dan tumbuhan di planet ini.
Baca Juga: Pasca Bursa Buka Gembok Persagangan Saham Lima Perusahaan Ini, Kondisinya Bak Bumi dan Langit
Para peneliti menemukan, umur atmosfer bumi yang kaya oksigen diperkirakan satu miliar tahun. Namun, skala waktu fundamental oksigen di atmosfer planet kita tetap tidak pasti.
"Selama bertahun-tahun, umur biosfer bumi telah dibahas berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang matahari yang terus terang dan siklus geokimia karbonat-silikat global," kata peneliti Kazumi Ozaki, asisten profesor di Universitas Toho.
Para ilmuwan percaya bahwa deoksigenasi adalah sebuah konsekuensi yang tak terhindarkan. Deoksigenasi ada akibat dari peningkatan fluks matahari, seiring bertambahnya usia Matahari dan memancarkan lebih banyak panas
Merujuk pada bagaimana makhluk yang membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup akan tidak dapat menghuni planet ini, Ozaki mengatakan, atmosfer setelah deoksigenasi hebat ditandai dengan metana yang meningkat. Hal itu akan memicu tingkat CO2 yang rendah, dan tidak ada lapisan ozon. Sistem bumi mungkin akan menjadi dunia dengan bentuk kehidupan anaerobik.
Penemuan itu didasarkan pada model evolusi atmosfer bumi yang dibangun dengan menggunakan pendekatan stokastik. Dengan pendekatan tersebut, memungkinkan tim untuk melakukan penilaian probabilistik dari umur atmosfer beroksigen kita.
Model ini dijalankan lebih dari 400.000 kali dengan berbagai parameter yang menunjukkan bahwa oksigen di Bumi mungkin hanya memiliki waktu satu miliar tahun lagi sebelum radiasi matahari menghancurkannya.
Karena penelitian dilakukan sebagai bagian dari program NexSS NASA yang mengeksplorasi kelayakan hunian exoplanet, tim tersebut menguraikan, mungkin berguna bagi para ilmuwan untuk mempertimbangkan biosignatures tambahan yang berlaku untuk dunia yang beroksigen lemah dan anoksik dalam mencari kehidupan di luar tata surya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: