Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sambil Berterima Kasih, Biden Girang Bisa Salurkan BLT Rp20 Juta Tiap Rumah Tangga AS

Sambil Berterima Kasih, Biden Girang Bisa Salurkan BLT Rp20 Juta Tiap Rumah Tangga AS Kredit Foto: AP Photo

“Sekarang kami bergerak maju dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk memvaksinasi negara. Untuk mendapatkan USD1.400 sebagai pembayaran langsung ke 85 persen rumah tangga Amerika. Untuk memperluas cakupan dan membantu menurunkan premi perawatan kesehatan. Untuk memberi bisnis kecil apa yang mereka butuhkan agar tetap terbuka. Untuk memperluas asuransi pengangguran, berikan bantuan makanan dan gizi. Untuk membantu menjaga atap di atas kepala orang. Untuk memotong kemiskinan anak menjadi setengahnya,” paparnya.

“Undang-undang ini adalah tentang memberikan tulang punggung bangsa ini—para pekerja penting, orang-orang pekerja yang membangun negara ini, orang-orang yang menjaga negara ini terus maju—kesempatan untuk berjuang.”

“Saya ingin berterima kasih kepada semua anggota yang telah memilihnya, terutama Ketua DPR Pelosi, ketua DPR terbaik dan paling cakap dalam sejarah bangsa kita. Sekali lagi, dia telah membuat rancangan undang-undang menjadi undang-undang bersejarah yang membahas krisis besar dan mengangkat jutaan orang Amerika,” imbuh dia.

“Pada hari Jumat, saya berharap dapat menandatangani Rencana Penyelamatan Amerika menjadi undang-undang di Gedung Putih—undang-undang rakyat di rumah rakyat.”

Biden juga berbicara tentang pengesahan RUU tersebut selama penampilan publik di Gedung Putih sore ini (Kamis), di mana dia menjadi tuan rumah produsen vaksin.

“RUU ini mewakili kemenangan bersejarah dan bersejarah bagi rakyat Amerika. Saya berharap bisa menandatanganinya akhir pekan ini,” kata Presiden.

“Semua yang ada di American Rescue Plan memenuhi kebutuhan nyata, termasuk investasi untuk mendanai seluruh upaya vaksinasi kami: lebih banyak vaksin, lebih banyak vaksinasi, dan lebih banyak lokasi vaksinasi.”

Partai Republik tidak setuju. Mereka berpendapat paket itu terlalu besar dan berisi pendanaan untuk prioritas kebijakan Demokrat yang tidak terkait dengan bantuan COVID.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: