Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kejar Target 1,1 Giga Watt, Pertamina Geothermal Energy Operasikan 15 Wilayah Kerja

Kejar Target 1,1 Giga Watt, Pertamina Geothermal Energy Operasikan 15 Wilayah Kerja Kredit Foto: Pge.pertamina.com



"Potensi geothermal di Indonesia sangat tinggi, termasuk No 2 terbesar di dunia namun baru 7 persen yang telah dikembangkan. Dengan roadmap Pertamina, dalam lima tahun ke depan akan naik dua kali lipat," kata Agus dalam keterangan tertulis, Jumat (12/3/2021).

Agus menambahkan pada program transisi energi, Pertamina juga akan mengupayakan 4 MW melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Badak di Kalimantan.

Solar Cell Panel juga telah terpasang di 63 lokasi yang tersebar di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Pertamina juga menargetkan pemasangan Panel Solar Cell di seluruh SPBU Pertamina dengan kapasitas terpasang sebesar 385 kWp," katanya.

Energi bersih yang akan menghasilkan listrik juga dikembangkan Pertamina melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bio-Gas (PLTBg) bekerja sama PT Perkebunan Negara II di Sei Mangkei di Simalungun Sumatera Utara dengan total kapasitas 2,4 MW.

Salah satu proyek nasional yang juga menjadi fokus Pertamina, lanjut Agus adalah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 di Cilamaya Jawa Barat dengan kapasitas mencapai 1.760 MW.

Inisiatif strategis untuk mendorong pelaksanaan program green transition Pertamina, lanjut Agus juga dilakukan di sektor pengolahan.

Setelah sukses uji coba produksi Green Diesel (D100) di Kilang Dumai sebesar 1.000 barel per hari, Pertamina juga sedang mengembangkan Green Energy melalui Revamp TDHT di Kilang Cilacap dengan target produksi 6.000 barel perhari yang ditargetkan onstream tahun 2022. Biorefinery Standalone di Kilang Plaju dengan kapasitas 20.000 barel per hari.

Di lini bisnis tengah tersebut, sejak tahun 2019 Pertamina telah mengimplementasi Biodiesel plus 30 persen yang terlaksana di seluruh Indonesia, sehingga dapat menurunkan impor solar sebesar 1,6 miliar dollar per tahun.

"Upaya untuk menurunkan impor, Pertamina juga akan mengembangkan gasifikasi batubara kalori rendah menjadi DME untuk substitusi LPG. Keseluruhan insiatif strategis yang dilakukan Pertamina untuk menjamin ketersediaan energi bersih di masa depan didasari semangat untuk memberikan energi yang lebih baik kepada masyarakat dan lingkungan," pungkas Agus.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: