Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cihuy! Grab Kabarnya Mau IPO di Amerika Serikat Pakai Cara ....

Cihuy! Grab Kabarnya Mau IPO di Amerika Serikat Pakai Cara .... Kredit Foto: File/Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Grab kabarnya mempertimbangkan IPO (Initial Public Offering) merger perusahaan akuisisi tujuan khusus (SPAC) dengan Altimeter Capital Management sebagai pemimpin.

Mengutip The Wall Street Journal dari KrAsia, Jumat (12/3/2021), kesepakatan yang berpotensi bernilai antara 35 miliar-40 miliar dolar AS (sekitar Rp505,1 triliun-Rp577,3 triliun) itu akan menjadi merger SPAC terbesar yang pernah tercatat.

"2 SPAC terdaftar Altimeter adalah Altimeter Growth Corporation dan Altimeter Growth Corp 2, masing-masing mengumpulkan 350 juta dolar AS (sekitar Rp5,1 triliun) dan 400 juta dolar AS (sekitar Rp5,8 triliun)," begitulah bunyi laporan tersebut.

Baca Juga: Ajib, Belanja Pakai Mata Uang Digital di Kota Ini Dapat Kupon Belanja Gratis!

Baca Juga: Apa Itu Twitter Spaces? Jurus Twitter Lawan Clubhouse

Dengan kesepakatan itu, Grab akan mengumpulkan sekitar 3 miliar-4 miliar dolar AS (sekitar Rp43,3 triliun-Rp57,7 triliun) melalui investasi swasta dalam ekuitas publik (PIPE) sebelum pencatatan.

Sumber mengatakan, "Jumlah itu masih dapat berubah setelah Grab dan Altimeter mulai berdiskusi dengan reksa dana dan calon investor."

Sebelumnya, Reuters melaporkan Grab telah mengincar penawaran umum perdana di bursa AS tahun ini dan membidik 2 miliar dolar AS (sekitar Rp28,9 triliun).

Perusahaan itu saat ini bernilai lebih dari 16 miliar dolar AS (sekitar Rp230,9 triliun). Pada Februari, Grab berupaya memperoleh fasilitas pinjaman berjangka senilai 2 miliar dolar AS dalam putaran pendanaan yang JPMorgan pimpin.

Terlepas dari dampak COVID-19, bisnis Grab pulih dengan kuat pada paruh kedua 2020. Perusahaan mengklaim lonjakan pendapatan bersih sekitar 70% berkat kuatnya pengiriman makanan.

Lengan keuangan Grab pun mengumpulkan 300 juta dolar AS (sekitar Rp4,3 triliun) dalam putaran Seri A. Pada Desember 2020, usaha patungannya dengan Singtel Singapura mengantongi lisensi perbankan digital dari Otoritas Keuangan Singapura (MAS).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: