Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pak SBY, Mas AHY Dengar Ya! Nggak Pantas Anda Kaitkan Konflik Demokrat dengan Presiden

Pak SBY, Mas AHY Dengar Ya! Nggak Pantas Anda Kaitkan Konflik Demokrat dengan Presiden Kredit Foto: Okezone
Warta Ekonomi, Jakarta -

Prahara yang terjadi di tubuh Partai Demokrat bukan ujug-ujug muncul, melainkan sebuah proses panjang dan kekecewaan yang menggurita dari para senior dan pendiri partai berlambang mercy tersebut. Sayangnya, hal ini tidak bisa diantisipasi oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sejak awal kepemimpinannya.

Menurut Teddy Mulyadi Direktur Politik Lembaga Pengkajian dan Informasi Pembangunan Bangsa (LPIPB), kalau pun sekarang bak benang kusut, justru menjadi pertanyaan besar, apa yang selama ini 'disimpan' oleh SBY dan AHY di balik PD? Baca Juga: Loyalis AHY? Galak Banget ke Moeldoko Cs: Semakin Berat Saja KLB Abal-abal

Dengan munculnya Moeldoko. Justru, ini harusnya menjadi koreksi bagi SBY dan AHY.

"Nampak sekali SBY dan AHY seperti kebakaran jenggot menyikapi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang. Baik AHY maupun SBY langsung bikin statement-statement yang cenderung menarik-narik Presiden Joko Widodo," ungkap Teddy dalam rilisnya, Minggu (14/3/2021).Baca Juga: Gara-Gara Nama SBY, AHY Dilaporkan ke Pihak Kepolisian

"Sebutan 'KSP Moeldoko' yang dilontarkan AHY berulang-ulang, seolah mau menggambarkan ke publik bahwa KSP secara kelembagaan terlibat dalam upaya yang kata mereka tergolong kudeta," tambah Teddy lagi.

Padahal, sanggahnya, tidak ada kaitannya KSP, apalagi Presiden dengan KLB Demokrat. 

Dikatakannya, penggagas KLB adalah para senior dan pendiri. Tentu mereka sangat memahami AD/ART PD. "Tidak mungkin mereka mau melaksanakan KLB, bila dari awal sudah tahu menabrak AD/ART. Kelihatannya penggagas KLB begitu percaya diri melaksanakannya. Justru AHY yang langsung blingsatan," seru Teddy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: