Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisruh Demokrat Tak Kunjung Reda, Prajurit AHY Berani Serang Moeldoko Cs, Kata-katanya Nyelekit

Kisruh Demokrat Tak Kunjung Reda, Prajurit AHY Berani Serang Moeldoko Cs, Kata-katanya Nyelekit Kredit Foto: Antara/Endi Ahmad

"Dan, keterpilihan Ketua Umum AHY sebetulnya juga abal-abal karena tidak melalui mekanisme sebagaimana mestinya," kata Rahmad dalam Apa Kabar Indonesia Malam tvOne yang dikutip VIVA pada Rabu, 10 Maret 2021.

Rahmad menyebut posisi majelis tinggi yang ada di Demokrat era AHY seperti merampas hak-hak demokrasi peserta kongres. Menurutnya, majelis tinggi dan kewenangannua diatur dalam AD/ART yang ditetapkan dalam Kongres V 2020. 

Menurutnya, AD/ART partai mesti mengedepankan semangat demokrasi keterbukaan, transparan. Bukan justru demokrasi tertutup dalam AD/ART yang dinilai hasil karangan Demokrat tahun 2020.

Baca Juga: Jabatan Presiden 3 Periode, Seru Nih El Clasico SBY Vs Jokowi di Pilpres 2024

"Nah, ini lah yang kita hancurkan di KLB Deli Serdang sehingga seluruh peserta kongres sepakat untuk kembali ke AD/ART tahun 2005 di mana demokrasi Indonesia itu dibangun secara transparan," jelas Rahmad.

Prahara Partai Demokrat makin memanas usai perhelatan KLB di Sibolangit, Deli Serdang. Dalam KLB itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terpilih sebagai ketua umum periode 2021-2025. Dualisme kepengurusan muncul.

Kubu AHY merespons bahwa abal-abal yang memilih Moeldoko adalah abal-abal dan ilegal. Dua pihak yang bertikai pun akan saling berhadapan di pengadilan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: