Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Sinopharm, Produsen Vaksin China yang Tengah Naik Daun karena Covid-19

Kisah Perusahaan Raksasa: Sinopharm, Produsen Vaksin China yang Tengah Naik Daun karena Covid-19 Kredit Foto: Shutterstock
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sinopharm Group adalah perusahaan farmasi asal China. Raksasa farmasi asal Negeri Tirai Bambu ini menjadi salah satu perusahaan raksasa peringkat ke-145 dalam Fortune Global 500 tahun 2020. 

Sinopharm berperan meneliti, mengembangkan, memproduksi, mendistribusikan hingga memasarkan obat-obatan, vaksin dan produk perawatan kesehatan lainnya. Perusahaan ini juga mengelola pabrik, laboratorium penelitian, perkebunan obat tradisional Tiongkok, serta jaringan pemasaran dan distribusi yang tersebar di seluruh China.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Besar di Tangan Mahasiswa Harvard, Facebook Kini Bernilai USD768 M

Catatan keuangan Sinopharm relatif sehat. Total pendapatannya di tahun 2020 mencapai 70,69 miliar dolar AS, naik 17,9 persen dari tahun 2019 yang senilai 59,98 miliar dolar. Sebab itulah tak heran jika peringkatnya naik signifikan dari posisi 169 (tahun 2019), ke urutan 145. 

Keuntungannya, menurut Fortune, mengalami kenaikan 3,1 persen dari tahun sebelumnya 884 juta dolar mencapai 912 juta dolar di tahun 2020. 

Di catatan tahun itu pula, Sinopharm mencatatkan nilai aset sebesar 56,50 miliar dolar. Di sisi lain, total ekuitas pemegang sahamnya di angka 10,33 miliar dolar.

Sementara itu, di tengah kekhawatiran pandemi Covid-19, Sinopharm berperan aktif dalam pengadaan vaksin corona. Namanya meroket setelah China mengiklankannya kepada dunia. 

Seperti apa kisahnya? Dalam ulasan ringkas Warta Ekonomi, Senin (15/3/2021), berikut artikel tentang perjalanannya menuju perusahaan raksasa dunia.

Sinopharm dahulu bernama China Pharmaceutical Corporation for International Economic and Technological Cooperation (CPIC). Perusahaan yang bertanggung jawab di bawah Komite Administrasi Farmasi Negara ini didirikan pada 1981. Tugasnya antara lain melaksanakan kerja sama ekonomi dan teknologi, memperkenalkan teknologi baru untuk peningkatan teknis, dan mendirikan usaha patungan di China atas nama otoritas dan industri farmasi China dengan perusahaan multinasional asing.

Dalam perjalannya, perubahan nama pun terjadi. Di tahun 1988, CPIC mengganti namanya menjadi China National Pharmaceutical Foreign Trade Corporation. Sesuai namanya, korporasi ini mulai melakukan kegiatan ekspor dan impor teknologi farmasi ke luar negeri. 

Tahun 1991, farmasi asal China kemudian namanya terdaftar dalam peringkat 500 Perusahaan Teratas China. Untuknya khusus segmen volume impor dan ekspor yang dikeluarkan oleh MOFTEC. 

Selanjutnya, Sinopharm mulai dipakai sebagai nama perusahaan tahun 1992. Setahun kemudian, mendirikan kantor cabang di Hanoi, Vietnam. Sekaligus ia mulai menjelajahi pasar Asia Tenggara.

Lebih lanjut, Sinopharm terdaftar di Bursa Efek Hong ong pada September 2009. Sinopharm Group adalah perusahaan anggota utama terbesar di China National Pharmaceutical Group.

Dalam 10 tahun sejak didirikan, Sinopharm telah berkembang menjadi distributor produk farmasi dan perawatan kesehatan terbesar dan penyedia layanan rantai pasokan terkemuka di China. Ini mencakup dan mengoperasikan jaringan distribusi dan pengiriman produk farmasi terluas. Berbagai produknya meliputi distribusi farmasi, logistik dan pengiriman, rantai ritel, manufaktur farmasi, reagen kimia, peralatan medis, produk industri perawatan kesehatan, dan komponen industri terkoordinasi industri terkait lainnya.

Sejak tahun 2005, Sinopharm secara berturut-turut telah mencatatkan angka penjualan teratas di antara perusahaan farmasi komersial China. Penjualannya melebihi dari 100 miliar yuan dalam beberapa tahun terakhir. Kapitalisasi pasarnya menduduki peringkat keempat di dunia dalam industri distribusi farmasi.

Sinopharm berkomitmen menjadi penyedia layanan farmasi dan perawatan kesehatan yang berdaya saing internasional. Saat ini, dalam tren globalisasi, grup tersebut semakin mengoptimalkan sumber daya industri, bertransformasi dari layanan distribusi tradisional ke modern, dari distribusi obat sederhana menjadi penyedia layanan kesehatan terintegrasi modern, dan mempercepat peralihannya dari distributor produk farmasi menjadi layanan industri kesehatan.

Dewasa ini, ketika virus corona menyerang dunia sejak akhir 2019, Sinopharm menjadi salah satu produsen vaksin papan atas dunia. Ia memproduksi BBIBP-CorV, atau dikenal sebagai vaksin Sinopharm Covid-19. 

Vaksin Sinopharm adalah salah satu dari dua vaksin Covid-19 yang dikembangkan olehnya. Uji coba dilakukan hingga fase ketiga. Di akhir Desember 2020, uji coba fase ketiga dilakukan di Argentina, Bahrain, Mesir, Maroko, Pakistan, Peru, dan Uni Emirat Arab (UEA) dengan lebih dari 60.000 peserta. 

Pada 9 Desember, UEA mengumumkan hasil sementara dari uji coba fase ketiga yang menunjukkan BBIBP-CorV memiliki kemanjuran 86 persen melawan infeksi Covid-19. Pada akhir Desember, Sinopharm mengumumkan bahwa analisis internalnya menunjukkan kemanjuran 79 persen, dengan perbandingan vaksin mRNA seperti vaksin Pfizer –BioNTech COVID-19 dan mRNA-1273 menunjukkan kemanjuran yang lebih tinggi yaitu +90 persen.

Lebih lanjut, BBIBP-CorV digunakan dalam kampanye vaksinasi oleh negara-negara tertentu di Asia, Afrika, Amerika Selatan dan Eropa. Sinopharm mengharapkan untuk menghasilkan satu miliar dosis BBIBP-CorV pada tahun 2021. Hingga 21 Februari, Sinopharm mengatakan lebih dari 43 juta dosis vaksin telah diberikan secara total.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: