Saham Rakuten di Atas Awan, Harta Pendirinya Tembus Rp123 Triliun!
CEO Rakuten Hiroshi Mikitani melihat kekayaannya melonjak hampir USD2 miliar (Rp28 triliun). Karena saham dari perusahaan e-commerce Rakuten naik 35 persen secara mengejutkan selama dua sesi perdagangan terakhir. Mikitani mengumumkan pada hari Jumat bahwa ia akan menjual saham baru ke beberapa investor besar.
Dilansir dari The Richest di Jakarta, Selasa (16/3/21) perusahaan perdagangan elektronik dan ritel online Jepang berbasis di Tokyo ini didirikan pada tahun 1997 oleh Hiroshi Mikitani. Rakuten secara resmi dikenal sebagai Ebates, di mana konsumen mendapatkan cashback untuk berbelanja.
Baca Juga: Terciduk Amerika, Aset Miliarder Ukraina Ini Dibekukan Akibat Korupsi!
Meskipun keseluruhan saham Mikitani akan berkurang dari 39,3% menjadi 34% setelah transaksi, kekayaan bersihnya mencapai USD8,6 miliar (Rp123 triliun), seperti dilansir Forbes.
Investasi ini menetapkan Rakuten untuk kolaborasi besar-besaran di masa depan, di mana mereka sudah memiliki tiga negara ekonomi terkemuka yang berinvestasi di dalamnya. Japan Post dilaporkan menjadi pemegang saham terbesar kedua Rakuten dengan 8,3 persen saham.
Tahun lalu, penjualan Rakuten naik menjadi 15,2% tahun lalu menjadi hampir 1,46 triliun yen atau USD13,3 miliar (Rp191 triliuln). Peningkatan besar ini terjadi satu tahun setelah kerugian operasi yang menghancurkan sebesar 102,7 miliar hanya satu tahun yang lalu akibat dari belanja modal besar yang dikaitkan dengan peluncuran stasiun pangkalan untuk unit operator selulernya.
"Operasi kami jauh lebih ramping daripada pesaing kami, dan kami dapat memperkaya layanan menggunakan ekosistem Rakuten yang ada," ujar Mikitani.
Dia juga mengungkapkan dalam pernyataannya bahwa operasi pada dasarnya adalah tentang "konektivitas, kecepatan, harga, dan tambahan apa saja. layanan yang dapat kami sediakan."
Rakuten didirikan dengan Shinnosuke Honjo pada tahun 1997. Pada tahun 2000, perusahaan memiliki pendapatan tahunan sebesar USD30 juta (Rp432 miliar) dan digambarkan sebagai persilangan antara Amazon dan eBay.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: